Singapura (ANTARA) - Saham Singapura ditutup 0,87 persen lebih tinggi pada Rabu, karena investor merasa nyaman dengan penurunan imbal hasil obligasi pemerintah AS, yang mengguncang pasar keuangan baru-baru ini.

Pasar AS jatuh pada hari Selasa karena tinggnya valuasi sejumlah saham AS menekan sentimen investor, tetapi penurunan terbatas karena ada harapan berlanjutnya likuiditas setelah imbal hasil acuan obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun, akhirnya turun di bawah 1,4 persen.

Sementara itu, harga minyak mentah turun di Asia karena adanya laporan bahwa produsen minyak utama sepakat bahwa pasar dapat menyerap lebih banyak pasokan dan siap untuk meningkatkan produksi.

DBS Group Research mengatakan Maret dan April adalah bulan-bulan musiman yang positif yang didukung oleh pembagian dividen. Indeks Straits Times mungkin mencatat level support pada 2.940 poin diikuti 2.900 poin, sedangkan resistance berada di 3.008 poin diikuti oleh 3.055 poin.

Indeks acuan Singapura Straits Times, naik 26,5 poin menjadi 3.000,37 poin. Volume perdagangan 3,23 miliar saham senilai 1,47 miliar dolar Singapura. Jumlah saham yang naik melebihi jumlah yang turun dengan 251 berbanding 229.

Harga saham HRnet Group berakhir datar pada 58,5 sen dolar Singapura. Perusahaan perekrutan tenaga kerja itu melaporkan laba bersih setahun penuh turun 9,2 persen menjadi 46,87 juta dolar Singapura dari periode tahun lalu, tetapi pendapatan setahun penuhnya meningkat 2,4 persen menjadi 433,04 juta dolar Singapura karena meningkatnya kontribusi dari sektor kesehatan dan pemerintah.

Di antara saham berkinerja terbaik, Venture Corporation naik 1,93 persen menjadi 19,51 dolar Singapura, sementara Jardine Matheson menjadi salah satu yang merugi terbesar dengan turun 1,79 persen menjadi 52,64 dolar.

Baca juga: Saham Singapura ditutup 0,03 persen lebih tinggi
Baca juga: Saham Singapura ditutup menguat, Indeks Straits Times naik 0,81
Baca juga: Saham Singapura berakhir untung, Indeks Strait Times naik 1,67 persen


Penerjemah: Biqwanto Situmorang
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021