Kondisi yang lebih parah, terlihat di area dekat makam kerabat Sayid Abdurrahman. Makam itu nyaris terkena longsor. Jarak antara longsor dan makam hanya beberapa meter saja
Gresik, Jatim (ANTARA) - Jalan akses ke makam salah satu wali yakni paman Sunan Giri, Sayid Abdurahman di Desa Gending, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, longsor akibat hujan deras yang mengguyur kawasan itu dalam sepekan terakhir.

Akibatnya, sejumlah peziarah yang datang ke lokasi makam, Rabu, terpaksa melewati jalan setapak dan sempit, yang dikhawatirkan terjadi longsor susulan yang menutup seluruh akses ke lokasi makam.

"Longsor terjadi pada pukul 05.00 WIB tadi pagi. Beberapa warga sempat mengambil gambar longsoran tanah itu, dan memutus akses jalan ke makam dan masjid," kata juru kunci makam, Syaifuddin saat ditemui di Gresik, Rabu.n

Ia mengatakan, kondisi retakan tanah sebelumnya telah terjadi sepekan lalu, dan terus menggerus hingga terjadi longsor di sekitar akses jalan ke makam yang dikelilingi jurang, akibatnya kini tidak bisa dilintasi kendaraan, dan hanya pejalan kaki.

"Jika tidak berhati-hati para pejalan kaki bisa terperosok jatuh ke dalam jurang. Karena akses sulit, pengunjung atau peziarah datang ke makam semakin sedikit," kata Syaifuddin.

Kondisi yang lebih parah, terlihat di area dekat makam kerabat Sayid Abdurrahman. Makam itu nyaris terkena longsor. Jarak antara longsor dan makam hanya beberapa meter saja.

Ia khawatir, longsor akan semakin meluas dan berdampak ke kediaman warga serta makam Paman Sunan Giri yang sering dikunjungi peziarah.

"Khawatir juga, sempat berpikiran untuk mengungsi ke bawah. Lama-lama jelas bahaya, sebab dapur saya sudah terkena. Apalagi di sini ada 3 rumah yang dihuni belasan orang," kata Syaifuddin.

Sementara Bupati Gresik Fandi Ahmad Yani sempat melihat langsung lokasi longsor di sekitar makam bersama rombongan dari Dinas Pekerjaan Umum (DPU).

Gus Yani, panggilan akrab Fandi Ahmad Yani berjanji akan memanggil para organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk bisa menindaklanjuti dan segera mencari solusi terkait longsoran tersebut.

"Longsornya cukup parah, terbilang sering dan membahayakan warga, dan perlu diselesaikan secara cepat," demikian Fandi Ahmad Yani, yang juga mantan Ketua DPRD Gresik.

Baca juga: Peziarah Banjiri Makam Sunan Giri

Baca juga: Pasar bandeng tradisi warga Gresik akhiri Ramadhan

Baca juga: Damar Kurung dijadikan ikon Kabupaten Gresik-Jatim


Baca juga: Lontar Sewu, desa yang dulu dikenal memabukkan kini jadi jujugan

Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021