Sydney (ANTARA) - Pasar saham Australia dibuka merosot pada perdagangan Kamis pagi, menyusul penurunan tajam di Wall Street karena imbal hasil obligasi meningkat.

Pada pukul 10.30 waktu setempat, indeks acuan ASX 200 tergerus 52,80 poin atau 0,77 persen menjadi 6.765,20 poin, sedangkan indeks All Ordinaries berkurang 55,70 poin atau 0,79 persen pada 7.012,20 poin.

Bursa saham AS goyah pada Rabu (3/3/2021), ketika saham-saham teknologi turun tajam sebagai respons terhadap kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah.

"Data Eropa dan AS yang lebih kuat semalam mengirim imbal hasil obligasi melonjak lagi. Pasar obligasi melihat hubungan antara perbaikan ekonomi dan suku bunga yang lebih tinggi sebagai hal yang tidak dapat dipisahkan, meskipun ada jaminan bank sentral," kata kepala strategi pasar CMC Markets, Michael McCarthy.

"Pergerakan tersebut menciptakan atmosfer risiko di seluruh kelas aset, dan saham-saham teknologi yang terbang tinggi terpukul keras."

Indeks Dow Jones ditutup lebih rendah 0,4 persen, S&P 500 turun 1,3 persen sementara Nasdaq anjlok 2,7 persen.

Di bursa lokal, sektor perawatan kesehatan, material, dan kebutuhan pokok konsumen memimpin penurunan yang luas.

Di sektor keuangan, bank-bank besar terangkat dengan Commonwealth Bank naik 0,01 persen, National Australia Bank naik 0,90 persen, Westpac Bank naik 0,25 persen dan ANZ naik 1,16 persen.

Saham-saham pertambangan merosot dengan BHP turun 2,77 persen, Rio Tinto turun 5,28 persen, Fortescue Metals turun 2,15 persen, dan penambang emas Newcrest turun 2,64 persen.

Produsen-produsen minyak dan gas beragam dengan Oil Search naik 0,95 persen, Santos naik 0,81 persen dan Woodside Petroleum turun 0,73 persen.

Supermarket terbesar Australia merosot dengan Coles turun 1,28 persen dan Woolworths turun 3,27 persen.

Sementara raksasa telekomunikasi Telstra turun 0,80 persen, maskapai penerbangan nasional Qantas melemah 0,99 persen dan perusahaan biomedis CSL anjlok 4,71 persen.

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2021