tidak ada hubungan antara varian Inggris ini dengan derajat keparahan pasien COVID-19
Yogyakarta (ANTARA) - Ketua Kelompok Kerja Genetik Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM dr Gunadi meminta masyarakat tidak khawatir berlebihan dengan munculnya varian baru virus corona, B117.

Menurut FKKMK UGM, tidak tidak ada laporan soal hubungan antara varian Inggris ini dengan derajat keparahan pasien COVID-19.

"Riset awal bulan Desember menyatakan tidak ada hubungan antara varian Inggris ini dengan derajat keparahan pasien COVID-19. Riset terbaru menunjukkan bahwa varian ini meningkatkan risiko derajat berat pasien. Namun, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengonfirmasi," kata Gunadi melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Kamis.

Baca juga: Presiden Jokowi imbau masyarakat tak khawatir varian baru virus Corona

Untuk mengantisipasi agar tidak terinfeksi mutasi varian Inggris ini, masyarakat diharapkan tetap menjaga protokol kesehatan secara ketat dengan selalu memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak dengan menghindari kerumunan.

"Masyarakat boleh waspada dengan adanya mutasi baru tersebut, namun tidak perlu disikapi dengan kekhawatiran berlebihan. Masyarakat tetap harus menerapkan 3M," kata dia.

Baca juga: Pemerintah pastikan vaksin masih efektif lawan mutasi COVID-19 B117

Mengenai adanya isu yang menyebutkan bahwa varian baru tersebut kebal dari vaksin, menurut Gunadi, isu tersebut tidak benar. Sebab, data riset menunjukkan varian ini tidak berpengaruh secara signifikan terhadap efikasi vaksin.

"Info itu tidak benar, data riset menunjukkan bahwa varian ini tidak berpengaruh secara signifikan terhadap efikasi vaksin yang sudah beredar, Pfizer, Moderna, AstraZeneca, maupun Sinovac," kata dia.

Baca juga: Perjalanan internasional diperketat menyusul temuan virus baru

Untuk mengantisipasi penyebaran varian Inggris ini, ia berharap pemerintah melalui Satgas COVID-19 melakukan pelacakan kontak dengan tepat dan cepat terutama pasien dari perjalanan luar negeri.

Selanjutnya, pemerintah perlu terus meningkatkan surveilans genomik serta membatasi mobilitas warga yang tidak perlu.

Baca juga: Pemerintah telusuri kontak erat kasus positif mutasi COVID-19 B117

 

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021