membantu pembongkaran tenda, pembenahan barang barang pengungsi, perapihan dan pembersihan lokasi serta mengantar pengungsi pulang ke rumah
Mamuju (ANTARA) - Posko Transisi Darurat Gempa Bumi Provinsi Sulawesi Barat memfasilitasi pemulangan para pengungsi yang saat ini masih bertahan di sejumlah titik pengungsian di Kabupaten Majene dan Mamuju.

"Mereka yang memilih pulang kami fasilitasi, membantu pembongkaran tenda, pembenahan barang barang pengungsi, perapihan dan pembersihan lokasi serta mengantar pengungsi pulang ke rumah," kata Koordinator Divisi Keamanan dan Ketertiban Posko Transisi Darurat Gempa Bumi Provinsi Sulbar Bujaeramy Hasan di Mamuju, Jumat.

"Sekaligus juga membantu memasangkan tenda di sekitar rumah bagi yang rumahnya tidak layak huni. Tentunya tidak semua, hanya dilakukan di titik pengungsi mandiri karena personel kami terbatas," tambahnya.

Sejak awal terbentuknya posko transisi darurat, Bidang Keamanan dan Ketrertiban lanjutnya, membawa semangat dan bertekad untuk bagaimana memulihkan keamanan dan kondisi tertib pascagempa seperti saat sebelum terjadi gempa.
Baca juga: Pengungsi gempa kembali ke Mamuju
Baca juga: 136.957 penyintas bencana gempa Sulbar terima manfaat dari PMI


"Salah satu langkah yang dilakukan adalah menugaskan personel melakukan patroli setiap hari baik malam maupun siang. Karena personil terbatas, jadwal patroli itu diroling di setiap titik pengungsian," ucapnya.

Selain melakukan patroli lanjut Bujaeramy, personel juga diharapkan melakukan advokasi dan edukasi kebencanaan, mengajak para pengungsi melakukan pembersihan lingkungan dengan tujuan selain untuk kebersihan juga diharapkan dapat menghilangkan pikiran atau trauma gempa.

"Kami juga senantiasa mengingatkan dan mengimbau pengungsi untuk tetap mentaati protokol kesehatan dan berbagi masker sebagai antisipasi penyebaran COVID-19 di pengungsian. Serta, secara persuasif mengajak pengungsi kembali ke rumah bagi yang rumahnya masih layak huni," terang Bujaeramy.

Hingga 3 Maret 2021, jumlah pengungsi di Kabupaten Mamuju sebanyak 16.332 orang, dan terbanyak berada di Kecamatan Tappalang.

Sementara di Kabupaten Majene jumlah pengungsi tersisa 1.305 orang.

"Meskipun jumlah pengungsi sudah sangat berkurang tetapi personel di lapangan tetap melaksanakan tugas seperti biasanya," ujar Bujaeramy,yang juga Kepala Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Provinsi Sulbar.
Baca juga: Masa operasi PMI bantu korban gempa Sulbar berlanjut hingga Mei 2021

Pewarta: Amirullah
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2021