marine services meliputi layanan kapal pandu dan kapal tunda, docking, utilitas pelabuhan dan lepas pantai hingga layanan logistik
Jakarta (ANTARA) - PT Pelabuhan Indonesia 1 (Persero) atau Pelindo 1 siap mengembangkan bisnis jasa maritim atau “marine services” yang diharapkan dapat memaksimalkan manfaat ekonomi di Selat Malaka, salah satu selat tersibuk di dunia.

“Pelindo 1 siap memperkuat berbagai layanan khususnya jasa kapal pandu dan kapal tunda di Selat Malaka dan Singapura, sebagai salah satu fokus bisnis perusahaan tahun 2021,” kata Direktur Operasi dan Komersial Pelindo 1 Ridwan Sani Siregar dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Selasa.

Jasa marine services meliputi layanan kapal pandu dan kapal tunda, docking, utilitas pelabuhan dan lepas pantai hingga layanan logistik.

Sejak tahun 2016, Kemenhub telah menunjuk Pelindo 1 sebagai operator yang melakukan pemanduan kapal asing dan domestik di Selat Malaka.

Menurut Ridwan, saat ini bisnis Marine Services Pelindo 1 di Selat Malaka dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang meliputi 127 orang pilot/pandu bersertifikat dan berpengalaman, 35 Unit kapal pandu, 22 Unit Kapal Tunda, 30 Unit Pilot Portable Unit, 10 Unit Automatic Identification System (AIS), dan 12 VTS stations.

Ia menjelaskan, perairan Selat Malaka merupakan salah satu jalur laut paling penting di Kawasan Asia Tenggara, memiliki panjang 550 mil laut, jalur ini merupakan jalur sempit yang sangat sibuk, sehingga rawan terjadi kecelakaan.

“Indonesia ditetapkan sebagai pelaksana pemanduan terhadap kapal yang melintas Selat Malaka. Pemanduan di wilayah Selat Malaka menjadi sangat penting terutama dalam menjamin keselamatan pelayaran bagi kapal-kapal yang berlayar serta menjaga kedaulatan wilayah Indonesia,” ujar Ridwan.

Uji kompetensi

Untuk pengembangan layanan maritim, Pelindo 1 menggelar uji kompetensi SDM (pandu, crew kapal tunda & pandu) untuk penyegaran kemampuan, pengujian komunikasi bahasa Inggris dan soft skill kepada Perwira Pandu, Nahkoda Kapal Patroli KPLP (Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai), Operator VTS (Vessel Traffic Service), Crew Kapal Pandu dan Tunda.

Kegiatan yang dilakukan Pelindo 1 bersama Kesyahbandaran Utama Belawan dan Indonesian Maritime Pilots Association (INAMPA) itu digelar selama dua hari 8-9 Maret 2021, yang diikuti 56 peserta.

Kepala Syahbandar Utama Belawan, Capt. Jhonny Silalahi mengatakan, petugas Pandu, operator VTS Perwira Pandu, Nahkoda Kapal Patroli KPLP serta Crew Kapal Pandu dan Tunda merupakan pihak-pihak yang pertama kali berkoordinasi dan berinteraksi dengan kapal asing yang masuk ke Pelabuhan Belawan.

“Efektifnya interaksi ditentukan adanya kesepahaman dalam berkomunikasi. Kemampuan berbahasa Inggris sangat menentukan, sehingga pengguna jasa yang masuk ke Pelabuhan Belawan mendapatkan layanan yang terbaik,” kata Jhonny.

Sementara itu, Dirjen Perhubungan Laut, R. Agus H. Purnomo mengatakan kemampuan pandu dan crew perlu diasah dalam mendukung keselamatan dan keamanan dalam dunia pelayaran, karena hal ini dibutuhkan dalam koordinasi.

“Peningkatan kompetensi SDM ini tentu dapat mendukung peningkatan pelayanan keselamatan dan keamanan perlindungan maritim,” ujar Agus.

Baca juga: Anggota DPR: Penggabungan Pelindo hadirkan layanan terintegrasi
Baca juga: Pelindo I teken komitmen anti korupsi dengan KPK
Baca juga: Pelindo I perkuat layanan logistik Pelabuhan Kuala Tanjung

 

Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021