Paris (ANTARA) - Rumah sakit di Paris dan sekitarnya mengalami tekanan yang kuat akibat penyebaran varian COVID-19, namun otoritas tidak mempertimbangkan penguncian wilayah, demikian direktur kesehatan Prancis Jerome Salomon, Selasa.

Salomon menyampaikan hal itu sehari setelah otoritas kesehatan di kawasan Paris - yang didiami sekitar seperenam dari penduduk Prancis - memerintahkan rumah sakit agar menghentikan 40 persen layanan reguler guna memberi ruang bagi pasien kritis COVID-19.

"Penguncian di wilayah Paris yang lebih besar tidak masuk agenda," kata Salomon kepada stasiun radio RTL .

"Penguncian merupakan jalan terakhir yang akan diajukan kepada pemerintah dan presiden jika menurut kami sistem rumah sakit tidak mampu mengatasinya," ucap Salomon.

Di tingkat nasional, jumlah pasien COVID-19 ICU di Prancis mencapai 3.849 pada Senin (8/3). Angka itu mendekati 1.000 pasien di wilayah Paris.
Baca juga: Prancis akan pertahankan jam malam, pembatasan COVID-19
Baca juga: Paris tutup Eiffel hingga Museum Louvre cegah COVID-19


Sumber: Reuters

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Suharto
Copyright © ANTARA 2021