Jakarta (ANTARA) - CEO Disney Bob Chapek mengumumkan bahwa platform video berbayarnya yaitu Disney+ setelah 16 bulan beroperasi secara global telah berhasil mendapatkan 100 juta pelanggan berbayar.

Mengutip Hollywood Reporter, Rabu, Bob mengatakan keberhasilan Disney+ itu menjadi penyemangat bagi Disney untuk meningkatkan kualitas kontennya yang terbaik.

"Faktanya, kami menargetkan lebih dari 100 judul baru, termasuk di dalamnya karya dari Disney Animation, Disney Live Action, Marvel, Star Wars, dan National Geographic. Konsumen kami adalah prioritas utama, kami menyiapkan konten-konten terbaik untuk mendorong pertumbuhan konsumen itu," ujar Bob.

Kehadiran Disney+ di tengah masyarakat, dimulai pada November 2019. Pada saat itu Disney mengenalkan platform menonton online yang ramah bagi keluarga.

Star Wars "The Mandalorian" menjadi tayangan pertama yang dihadirkan Disney+ dan mendongkrak peraihan pelanggan Disney+ hingga 28 juta pelanggan di 3 bulan pertama beroperasi.

Di samping itu, keputusan Disney untuk membuat paket Disney+ dengan Hotstar di India dan Indonesia juga berkontribusi pada bertambahnya jumlah pelanggan sekitar 30 persen jika dihitung hingga Desember 2020.
Cuplikan Film Seri Marvel "WandaVision". (IMDB)


Saat ini Disney+ tengah kembali populer karena kehadiran seri pertama dari Marvel "WandaVision".

Disney+ juga diketahui baru merilis film animasinya "Raya and the Last Dragon" dibintangi Kelly Marie Tran yang mengharuskan pelanggan memberi biaya ekstra sebesar 30 Dolar AS untuk menonton animasi itu.

Baca juga: "WandaVision" bakal akhiri musim pertama pekan ini

Baca juga: "Raya and the Last Dragon" kisahkan keberagaman dan rasa percaya

Baca juga: Trailer dan poster film animasi "Luca" dirilis

Penerjemah: Livia Kristianti
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021