Jakarta (ANTARA) - Produsen kendaraan besar (moge) asal Amerika Serikat, Harley-Davidson akan mengikuti jejak langkah seperti yang sudah banyak dilakukan oleh produsen mobil dan akan meluncurkan program sepeda bekas bersertifikasi dan juga konsumen muda yang memiliki potensi besar untuk saat ini.

Pabrikan sepeda terkenal itu telah kehilangan banyak pangsa pasar di AS, karena penjualan eceran yang menurun. kendati begitu, permintaan untuk Harley bekas tetap kuat.

Dikutip dari Reuters, Kamis, J.D. Power mencatat bahwa Harley adalah merek yang paling banyak dicari di pasar sepeda besar bekas pada tahun 2020. Faktanya, beberapa dealer Harley-Davidson juga mengatakan bahwa motor bekas terjual lebih banyak daripada yang baru tiga banding satu tahun lalu.

"Kami yakin program ini akan mendorong keinginan Harley-Davidson, meningkatkan penjualan dan margin, serta meningkatkan pengalaman pelanggan secara keseluruhan sekaligus mendukung pertumbuhan," kata Zeitz dalam pernyataan terkait program bersertifikat yang dimiliki sebelumnya.

Dalam hal ini, perusahaan akan memberikan sertifikat kepada sepeda motor yang berusia hingga lima tahun dengan jarak tempuh hingga 25.000 mil (~ 40.000 km). Motor ini akan diperiksa dan didukung oleh garansi terbatas selama 12 bulan dan juga dapat dibiayai langsung melalui Harley-Davidson.

Perusahaan akan meluncurkan program ini pada akhir April dan sudah lebih dari 300 dealer telah menyatakan minatnya untuk berpartisipasi.

"Persaingan terbesar untuk motor Harley-Davidson baru bukanlah motor-motor dari India atau Honda, atau motor Suzuki, tetapi motor bekas dari Harley-Davidson itu sendiri," kata analis di Wedbush Securities James Hardiman.

Adanya fenomena ini justru membuat perusahaan kehilangan setidaknya 40 persen pembeli mereka sejak 2014, dan hal ini juga menghambat jalur ritel penjualan di Amerika Serikat.


Baca juga: Harley-Davidson luncurkan merek sepeda listrik Serial 1 Cycle Co.

Baca juga: Lima kendaraan Harley-Davidson yang tak Anda ketahui sebelumnya

Baca juga: Harley Davidson lapor adanya penurunan permintaan selama pandemi
Pewarta:
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021