Solo (ANTARA) -
Pemerintah menargetkan pembangunan Pasar Legi Solo selesai pada tahun ini agar para pedagang bisa segera berjualan di pasar tersebut.

"Kalau dilihat dari progressnya saat ini sudah 22 persen dan ini positif. Kalau tidak ada halangan akan lebih cepat," kata Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI Diana Kusumastuti saat peninjauan di Pasar Legi Solo, Kamis.

Ia mengatakan jika sesuai dengan kontrak maka pembangunan tersebut harus sudah selesai pada bulan November 2021. Meski demikian, pihaknya berharap penyelesaian bisa lebih cepat dari target tersebut.

Ia mengatakan nantinya pasar tersebut akan menampung sebanyak 1.900 pedagang yang sebelumnya sudah berjualan di Pasar Legi. Saat ini para pedagang masih menempati pasar darurat yang ada di kawasan luar pasar.

"Para pedagang nanti yang menempati baik dagangan basah maupun kering. Di samping itu juga akan ada tempat untuk parkir, mudah-mudahan (Pasar Legi) bisa membantu perekonomian di Kota Solo," katanya.

Pihaknya juga berharap agar ada standar operasional prosedur (SOP) dan manajemen yang teratur untuk pengelolaan pasar yang dikonsep sebagai bangunan hijau ini.

"Dengan demikian tentunya akan lebih mempermudah dari sisi operasional maupun pemeliharaan. Tidak membebani pemerintah daerah," katanya.

Sementara itu, dikatakannya, pembangunan Pasar Legi Solo tersebut merupakan permintaan Wali Kota Surakarta sebelumnya FX Hadi Rudyatmo akibat habis terbakar pada peristiwa kebakaran yang terjadi tahun 2018.

"Atas permintaan wali kota dulu memang untuk renovasi Pasar Legi. Kementerian PUPR bukan hanya melakukan renovasi Pasar Legi tetapi juga Pasar Klewer Timur. Itu sudah selesai, jadi sekarang (masih proses) Pasar Legi," katanya.***1***

Pewarta: Aris Wasita
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2021