banjir yang menerjang Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo merupakan keempat kalinya selama hampir tiga pekan terakhir yakni banjir terjadi pada 27 Februari 2021, 28 Februari 2021, 8 Maret 20201, dan 10 Maret 2021.
Probolinggo, Jawa Timur (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan Pemerintah Kabupaten Probolinggo segera memasang bronjong di titik rawan banjir di Sungai Kedunggaleng yang jebol, mengantisipasi banjir susulan untuk kesekian kalinya di kabupaten setempat.

"Pemprov Jatim telah melakukan koordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BPWS) Brantas dan Pemkab Probolinggo yang sudah melakukan perencanaan bahwasannya titik-titik sungai yang rawan harus dibronjong terlebih dulu," katanya dalam rilis yang diterima ANTARA di Probolinggo, Jumat.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengunjungi lokasi yang terdampak banjir kiriman sekaligus melihat langsung kondisi tanggul Sungai Kedunggaleng yang jebol sehingga mengakibatkan air meluap ke ribuan rumah warga dan mengunjungi Posko Penanggulangan Bencana Kabupaten Probolinggo di Pendopo Kabupaten Probolinggo, Kamis (11/3) sore.

"Dalam waktu dekat, bronjong yang fungsinya tidak permanen untuk segera dilakukan. Untuk sementara dibronjong dulu dan setelah itu baru dibangun tanggul secara permanen," ucap mantan Menteri Sosial itu.

Menurutnya Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BPWS) Brantas sedang mengalokasikan anggaran baik dari Pemprov Jatim maupun Pemkab Probolinggo, serta jembatan harus dilihat kekuatannya dan opsi menyiapkan mobilitas masyarakat untuk membangun bronjong.
Baca juga: BPBD sebut 1.858 KK terdampak banjir kiriman di Probolinggo-Jatim
Baca juga: Banjir susulan di Kabupaten Probolinggo meluas


Dalam kesempatan tersebut Khofifah menyerahkan bantuan paket sembako dan kebutuhan lainnya kepada Bupati Probolinggo, selanjutnya bantuan tersebut diserahkan kepada petugas di Posko Penanggulangan Bencana Kabupaten Probolinggo untuk didistribusikan kepada masyarakat yang terdampak banjir kiriman.

Gubernur Jatim didampingi Bupati Tantri, Hasan Aminuddin dan rombongan mengunjungi tempat pengungsian sekaligus menyapa warga yang terdampak banjir di SDN Kedungdalem 1, Desa Kedungdalem, Kecamatan Dringu, kemudian menyerahkan bantuan paket sembako secara simbolis diterima oleh 10 orang.

Kunjungan dilanjutkan di jembatan yang berada di Dusun Karangdalem, Desa Kedungdalem dan berlanjut menuju jembatan di Dusun Siwalan Desa Kedungdalem, jembatan di Dusun Gande'an, Desa Dringu sekaligus menuju tanggul jebol yang mengakibatkan air sungai menggenangi ribuan rumah warga.

"Banjir yang terjadi lebih besar dari sebelumnya melampaui batas dan diluar prediksi sebelumnya, sehingga semua elemen di Probolinggo dan teman-teman media serta para relawan menjadi bagian yang penting terhadap setiap terjadinya bencana alam," tuturnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan, banjir yang menerjang Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo merupakan keempat kalinya selama hampir tiga pekan terakhir yakni banjir terjadi pada 27 Februari 2021, 28 Februari 2021, 8 Maret 20201, dan 10 Maret 2021.

Banjir pun semakin meluas hingga merendam ribuan rumah warga di empat desa di Kecamatan Dringu yakni Desa Kedungdalem, Dringu, Kalirejo, dan Tegalrejo, kemudian meluas hingga Desa Jorongan di Kecamatan Leces.
Baca juga: Banjir genangan di Probolinggo akibat sampah dan pendangkalan sungai
Baca juga: Kesetrum saat banjir, empat warga Probolinggo-Jatim meninggal

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2021