GKR Hemas berharap vaksinasi COVID-19 yang telah dilakukan bersama Sultan HB X bisa menjadi contoh bagi warga DIY.
Yogyakarta (ANTARA) - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X beserta istri Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas menerima suntikan vaksin COVID-19 dosis pertama di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Sardjito, Yogyakarta, Sabtu.

Proses vaksinasi kepada Sultan dan istri yang berlangsung di Ruang Medical Check Up, Gedung IGD RSUP Dr Sardjito Yogyakarta itu juga disiarkan secara langsung melalui akun Youtube resmi Humas Pemda DIY.

"Jadi seperti apa yang tadi masyarakat melihat bahwa saya melakukan vaksinasi hari ini khusus untuk lansia," kata Sultan seusai divaksin.

Raja Keraton Yogyakarta ini mengaku tidak merasakan sakit saat menerima suntikan. Oleh sebab itu, seluruh warga DIY, khsusnya para lansia juga diharapkan bersedia menerima vaksinasi.

"Saya berharap para lansia yang di Indonesia, khususnya di Yogyakarta, mari kita sambut harapan pemerintah, semoga kita juga bisa menjaga dari pandemi dan kita juga bersedia untuk melakukan vaksinasi. Tidak sakit," kata Sultan.

GKR Hemas berharap vaksinasi COVID-19 yang telah dilakukan bersama Sultan HB X bisa menjadi contoh bagi warga DIY.

Ia berharap seluruh warga DIY, khususnya para lansia mau mengikuti program vaksinasi sebagai salah satu upaya memutus mata rantai penularan COVID-19.

"Seluruh masyarakat Yogyakarta untuk bisa mengikuti vaksinasi di mana menghindari kemungkinan-kemungkinan yang terjadi pada kita semua. Semoga kita semua yang di Yogyakarta selalu dalam keadaan aman," kata dia.

Selain kepada Sultan dan istri, pada hari yang sama vaksinasi juga dilakukan kepada para lansia berasal dari unsur perwakilan Komisi Daerah (Komda) lansia, tokoh agama, civitas akademika UGM, UNY, ISI Yogyakarta, serta UPN Veteran Yogyakarta.

Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembajun Setyaningastutie mengatakan bahwa sebanyak 44 orang lansia yang diundang sangat kooperatif hadir dan menjalani vaksinasi. Kecuali dua orang lansia yang ditunda karena tensinya tinggi.

"Sudah sebagian besar divaksin, hanya ada dua yang ditunda," katanya.

Sosialisasi vaksinasi kepada para lansia akan lebih digencarkan karena sebagian lansia, menurut dia, tidak tahu alur pendaftaran vaksinasi.

"Beliau-beliau ini adalah prioritas di tahap kedua. Sebenarnya tidak ada penolakan, tapi beliau-beliau para lansia, tidak tahu kalau ada undangannya, mendaftarnya ke mana. Jadi ini yang terus kita sosialisasikan, agar pendamping-pendamping atau keluarga bisa membantu," katanya.

Baca juga: Kemenkes catatkan rekor vaksinasi COVID-19 terbanyak di DIY

Baca juga: Muhammadiyah: Vaksinasi harus jadi ikhtiar melawan COVID-19

Baca juga: Sultan HB X sebut kondisi penerima vaksin COVID-19 di DIY tetap sehat

Baca juga: Gubernur DIY ajak warga ikuti vaksinasi COVID-19 tanpa disertai sanksi

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021