Jakarta (ANTARA) - Selama masa kehamilan, para ibu mengalami berbagai masalah yang berbeda, salah satunya adalah lightning crotch atau sakit pada selangkangan seperti yang dialami oleh Hilary Duff.

"Saya mengirim SMS kepada bidan saya beberapa hari yang lalu dan saya merasa 'ada apa dengan rasa sakit menusuk di vagina saya? Saya tidak merasakan ini,'" kata Duff dilansir Healthline, Senin.

Menurut Duff sensasi nyeri yang dirasakannya sangat mengerikan seperti disambar petir dan membuat traumatis.

"Nyerinya seperti datang tiba-tiba dan berlipat ganda lalu menghilang," ujar Duff.

Baca juga: Pfizer-BioNTech mulai riset vaksin COVID pada ibu hamil

Baca juga: Waktu terbaik berikan sentuhan pada bayi dilakukan sejak ibu hamil


Apa itu lightning crotch

Mary Jane Minkim, MD, seorang profesor klinis ilmu kebidanan dan reproduksi di Yale University School of Medicine mengatakan lightning crotch atau dikenal sebagai disfungsi simfisis pubis adalah kondisi medis aktual yang ditandai dengan nyeri menusuk yang tajam di area selangkangan, biasanya terjadi selama kehamilan.

Akan tetapi, tidak semua wanita hamil mengalaminya, dan seorang wanita dapat mengalami nyeri selangkangan selama satu kehamilan tetapi tidak harus setiap kehamilan.

Faktor penyebab

Lightning crotch dipicu oleh perubahan pada simfisis pubis, sendi yang terletak di antara tulang pubis kiri dan kanan. Hormon relaxin, yang diproduksi selama kehamilan, menyebabkan simfisis pubis terpisah dalam persiapan untuk persalinan, dan pemisahan inilah yang sebenarnya menyebabkan rasa sakit.

"Beberapa orang merasakan sedikit rasa sakit, sementara beberapa orang merasa sakit kronis," kata Dr. Minkin.

Tanda bahaya?

Dr. Minkin mengatakan nyeri selangkangan mungkin mengganggu dan menyakitkan, tetapi tidak berbahaya.

"Orang benar-benar bisa mengalami ini secara substansial sebelum persalinan," kata Dr. Minkin.

Namun, jika nyeri selangkangan disertai dengan nyeri punggung bawah, mual, kontraksi yang konsisten, dan keputihan yang diwarnai darah, penting untuk segera ke rumah sakit, karena ini adalah tanda-tanda persalinan.

Cara meredakan atau mencegah

"Biasanya duduk atau mengubah posisi bisa dapat membantu karena menghilangkan tekanan rahim dari sisa panggul," kata Dr. Minkin.

Dia juga merekomendasikan mencoba sabuk penyangga perut atau korset untuk membantu menyangga panggul. Bantalan pemanas atau obat pereda nyeri yang dijual bebas juga bisa digunakan.

"Selama rasa sakitnya hilang, tidak ada yang perlu dikhawatirkan," ujar Dr. Minkin.

Baca juga: Pertolongan pertama ibu hamil sakit gigi di tengah pandemi COVID-19

Baca juga: Amankah vaksinasi COVID-19 untuk ibu hamil dan menyusui?

Baca juga: Cegah stunting sejak masa kehamilan dengan USG rutin

Penerjemah: Maria Cicilia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021