Beijing (ANTARA) - Sejumlah wilayah di Beijing dilanda badai debu pasir yang mengakibatkan langit di Ibu Kota China itu berkabut kuning sejak Senin pagi.

Jarak pandang pun sangat terbatas, kurang dari satu kilometer, sehingga menyebabkan kemacetan lalu lintas sebagaimana pengamatan ANTARA di beberapa ruas jalan utama Beijing.

Kantor Pelayanan Meteorologi Kota Beijing pada pukul 07.25 waktu setempat (06.25 WIB) mengeluarkan peringatan kewaspadaan atas terjadinya badai pasir tersebut.

Embusan angin makin menyebabkan udara di luar ruangan tidak sehat.

Pusat Meteorologi Nasional China (NMC) menyatakan bahwa badai itu berasal dari wilayah tengah dan timur Mongolia yang terjadi pada Minggu (14/3).

Secara bertahap, badai berubah arah ke selatan sehingga berdampak pada Beijing.

"Gabungan antara siklon Mongolia dan tekanan udara dingin mendorong terjadinya badai pasir," kata Zhang Bihui, teknisi senior NMC, diwawancarai media penyiaran setempat.

Data di NMC menyebutkan ada 12 provinsi/kota setingkat provinsi yang dilanda badai debu pasir ini hingga Senin malam.

Badai pasir ini merupakan yang terbesar dan berdampak terluas di China dalam 10 tahun terakhir.

Baca juga: Badai pasir terjang Tiongkok utara
Baca juga: Pembatalan Konser di China Bukan Karena Badai Pasir, Kata Dion
Baca juga: Kabut asap kembali menyelimuti Beijing

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021