.. artinya jamaah haji bisa dimasukkan ke masyarakat rentan karena tadi, melakukan perjalanan ke luar negeri.
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan menargetkan vaksinasi bagi calon jamaah haji Indonesia selesai pada Mei 2021, sesuai dengan ketentuan dari pemerintah Arab Saudi yang menetapkan vaksinasi sebagai syarat wajib bagi mereka yang berencana menunaikan ibadah ke Tanah Suci.

"Merujuk skema, maka dapat dipastikan Insya Allah jamaah haji Indonesia akan kita selesaikan vaksinasinya pada Mei nanti. Jadi tidak ada keraguan kalau melihat skema," ujar Sekjen Kemenkes Oscar Primadi dalam rapat bersama Komisi VIII DPR RI, Senin.

Oscar mengatakan skema yang dimaksud merupakan skema nasional vaksinasi. Dalam skema itu calon jamaah haji dikelompokkan menjadi dua bagian yakni kelompok lansia dan rentan.

Kelompok lansia adalah mereka yang berusia lebih dari 60 tahun, sementara rentan dikategorikan ke usia di bawah 60 tahun. Digolongkan dalam kategori rentan karena melakukan perjalanan lintas negara sehingga berpotensi terpapar COVID-19.

Baca juga: Menag: Biaya haji berpotensi mengalami penyesuaian

Baca juga: Menag optimistis Arab Saudi buka penyelenggaraan haji 2021


"Kami melaksanakan catatan dan recording berbasis pada NIK yang kita kerja samakan dengan Dirjen Dukcapil di Kementerian Dalam Negeri. Sedangkan bagi mereka yang tidak masuk dalam kategori lansia akan mengikuti skema masyarakat rentan, artinya jamaah haji bisa dimasukkan ke masyarakat rentan karena tadi, melakukan perjalanan ke luar negeri," kata dia.

Bagi kelompok lansia, proses vaksinasi telah berjalan sejak awal Maret dan ditargetkan selesai pada April untuk vaksinasi kedua atau telah mendapatkan vaksin secara lengkap. Sementara kelompok rentan digelar pada April hingga Mei.

Ia merinci untuk kelompok lansia sasarannya sebanyak 57.630 jiwa, sementara kelompok masyarakat rentan sebanyak 115.530 jiwa. Oscar meyakini sejumlah orang yang masuk dalam dua kelompok itu ada yang sudah mendapatkan vaksin, atau dalam program prioritas vaksinasi pemerintah.

"Kedua kelompok data jamaah haji tersebut telah kami masukan ke dalam sistem vaksinasi nasional, jadi by name, by addres, NIK, sudah kita input dalam database sistem vaksinasi nasional," ujarnya.*

Baca juga: Arab Saudi tambah 10.000 kuota haji Malaysia

Baca juga: Calon haji Aceh diminta tak terpengaruh hoaks penundaan berangkat

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021