Jakarta (ANTARA) - Pemerintah mempersiapkan sebanyak 806 fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia sebagai pelaksana Program Vaksinasi Gotong Royong.

"Fasyankes untuk vaksinasi gotong royong dipastikan berbeda dengan fasyankes pelaksana vaksinasi pemerintah. Jadi tidak akan tumpang tindih (overlapping)," kata Direktur Utama PT Biofarma Honesti Basyir dalam Rapat Kerja bersama Komisi IX DPR RI yang disiarkan secara langsung, Senin.

Basyir menyatakan fasyankes tersebut terdiri atas fasyankes milik PT Biofarma sebanyak 65 unit, fasyankes milik BUMN sebanyak 504 unit, dan fasyankes milik perusahaan swasta sebanyak 237 swasta.

"Jumlah ini masih akan bertambah karena kami masih melakukan klarifikasi dan verifikasi terhadap fasyankes lain yang juga akan terlibat melaksanakan vaksinasi gotong royong," katanya.

Baca juga: Menaker sambut baik Vaksinasi Gotong Royong untuk dunia usaha

Baca juga: Airlangga Hartarto sebut PPKM mikro efektif tekan penyebaran COVID-19


Klarifikasi dan verifikasi dilakukan dalam upaya memastikan fasyankes bersangkutan mampu melaksanakan prosedur penyimpanan vaksin yang mensyaratkan perlakuan khusus.

Selain lokasi fasyankes yang berbeda, pelaksanaan vaksinasi gotong royong juga akan menggunakan jenis vaksin yang berbeda dari yang digunakan pemerintah saat ini.

Basyir menjelaskan saat ini telah terjalin kesepakatan untuk mendatangkan vaksin Covid-19 produksi Sinofarm.

"Sudah disepakati untuk pengadaan 15 juta dosis vaksin dari Sinofarm yang akan tiba di Indonesia mulai akhir Maret 2021 hingga akhir kuartal dua. Kalaupun masih kurang, tambahan 15 juta dosis lainnya bisa didatangkan," katanya.

Selain vaksin produksi Sinofarm, akan didatangkan pula vaksin Moderna untuk keperluan vaksinasi gotong royong ini. Vaksin ini diupayakan bisa datang sebanyak 5,2 juta dosis pada kuartal ketiga 2021.

"Data kebutuhan vaksin masih terus diperbarui agar ada gambaran ril jumlah vaksin yang harus disiapkan," katanya.*

Baca juga: WNA dapat ikut program vaksin gotong-royong

Baca juga: Kadin siap gelar vaksinasi mandiri mulai akhir Maret

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021