IHSG pada pekan ini akan cenderung turun
Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal pekan ditutup melemah, dipicu masih tingginya imbal hasil (yield) obligasi Amerika Serikat (AS).

IHSG ditutup melemah 33,95 poin atau 0,53 persen ke posisi 6.324,26. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 7,74 poin atau 0,81 persen ke posisi 943,09.

"IHSG hari ini terkoreksi akibat bond yield yang cenderung naik sehingga kekhawatiran pasar dana dari emerging market dapat kembali ke Amerika," kata Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony di Jakarta, Senin.

Baca juga: BPS: Performa ekspor Februari sangat bagus, capai 15,27 miliar dolar

Kenaikan imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun yang naik cukup tajam dan saat ini berada di level 1,62 persen dikarenakan ekspektasi inflasi masih menjadi perhatian investor.

Selain itu investor global akan wait and see terhadap rapat Komite Pasar Terbuka Federal atau FOMC pada 18 Maret 2021 mendatang untuk memperhatikan kebijakan perubahan Fed Fund Rate.

"IHSG pada pekan ini akan cenderung turun," ujar Chris.

Dibuka menguat, IHSG masih banyak menghabiskan waktu pada satu jam pertama di zona hijau namun kemudian turun dan tak mampu beranjak dari zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

Baca juga: IHSG Senin dibuka menguat 16,55 poin

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, empat sektor meningkat dengan sektor transportasi dan logistik naik paling tinggi yaitu 4,79 persen, diikuti sektor perindustrian dan sektor kesehatan masing-masing 1,6 persen dan 0,75 persen.

Sedangkan tujuh sektor terkoreksi dengan sektor barang baku turun paling dalam yaitu minus 1,22 persen, diikuti sektor infrastruktur dan sektor properti & real estat masing-masing minus 1,19 persen dan minus 0,88 persen.

Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau net foreign sell sebesar Rp160,24 miliar.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.212.371 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 21,56 miliar lembar saham senilai Rp11,17 triliun. Sebanyak 253 saham naik, 233 saham menurun, dan 153 saham tidak bergerak nilainya.

Sementara itu bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei menguat 49,14 poin atau 0,17 persen ke 29.766,97, Indeks Hang Seng naik 94,04 poin atau 0,33 persen ke 28.833,76, dan Indeks Straits Times meningkat 10,52 atau 0,34 persen poin ke 3.105,74.

Baca juga: Neraca perdagangan RI surplus 2 miliar dolar pada Februari 2021


 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021