Penyebaran kasus baru banyak melalui klaster keluarga akibat sejak awal tahun 2021 banyak masyarakat yang mengadakan kegiatan pertemuan tanpa peduli dengan protokol kesehatan.
Pekanbaru (ANTARA) - Satgas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Provinsi Riau menyatakan bahwa penambahan pasien baru terkonfirmasi COVID-19 pada awal 2021 didominasi klaster keluarga.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, dr Mimi Yuliani Nazir, di Pekanbaru, Senin, mengatakan, penyebaran kasus baru banyak melalui klaster keluarga akibat sejak awal tahun 2021 banyak masyarakat yang mengadakan kegiatan pertemuan tanpa peduli dengan protokol kesehatan.

"Kasus positif COVID-19 meningkat, dari data yang masuk itu banyak dari klaster keluarga. Sekarang banyak yang mengadakan pesta tanpa batasan. Keluarga yang keluar daerah, banyak warga hadir di pesta, tanpa mengindahkan protokol kesehatan. Termasuk acara bersama keluarga, jadi hampir seluruh kabupaten/kota yang terkonfirmasi positif ada klaster keluarga," katanya.

Ia mengatakan pada pekan ini di Pekanbaru ada klaster keluarga yang terdiri atas 4-5 orang yang terinfeksi positif COVID-19 dalam satu keluarga.

"Ketika ada acara berkumpul bersama, ada salah satu keluarga yang suspek COVID-19 namun tetap berkumpul, inilah yang menyebarkan kepada keluarga. Kita kan tidak tahu mana keluarga ataupun tamu yang datang saat acara pesta, atau acara pernikahan bisa saja tertular," ujarnya.

Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Riau, Senin, ada penambahan pasien terkonfirmasi COVID-19 sebanyak 69 orang. Meski begitu, ia mengatakan jumlah pasien sembuh lebih tinggi yakni mencapai 98 orang.

Menurut dia, secara komulatif kasus COVID-19 di Provinsi Riau kini menjadi 32.791 kasus. Dari jumlah tersebut, lanjutnya, 30.910 pasien sudah dinyatakan sembuh.

Sedangkan, jumlah kematian bertambah satu kasus menjadi 801 orang yang meninggal akibat COVID-19 di Riau.

Sementara itu, untuk pasien yang masih menjalani isolasi tercatat ada 1.080 orang lagi. Yang mana, seribuan pasien COVID-19 di Riau ini tengah menjalani masa isolasi mandiri di fasilitas yang disediakan pemerintah dan juga isolasi di rumah sakit karena disertai penyakit penyerta.

Khusus untuk pasien isolasi mandiri di Riau masih ada 724 orang, dan pasien COVID-19 yang rawat inap di rumah sakit masih 356 orang.

Selain itu, ada juga kasus suspek yang menjalani isolasi. Rinciannya, suspek yang Isolasi mandiri berjumlah 1.320 orang, isolasi di RS berjumlah 60 orang, selesai isolasi berjumlah 75.524 orang, dan meninggal berjumlah 228 orang sehingga total suspek di Riau berjumlah 77.132 orang, demikian Mimi Yuliani Nazir.

Baca juga: Positif COVID-19 Riau meningkat di atas 100, dua di antaranya bayi

Baca juga: Pejabat Riau terpapar COVID-19 dari klaster dharma wanita

Baca juga: Riau antisipasi klaster perkantoran karena ratusan pegawai terinfeksi

Baca juga: Dinkes Riau akan lacak klaster baru COVID-19 para istri pejabat

 

Pewarta: FB Anggoro
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021