Jakarta (ANTARA) - Kelurahan Cilincing meluncurkan program ketahanan pangan berbentuk Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Beras untuk meringankan beban warga setempat akibat pandemi COVID-19.

Lurah Cilincing Sugiman mengatakan kegiatan peluncuran ATM Beras itu dilakukan di Kantor Sekretariat RW 02.

"Program ini sebagai bentuk inovasi dalam pemenuhan kebutuhan pangan akibat pandemi COVID-19 bagi warga kurang mampu dan yang terdampak akibat pandemi," kata Sugiman di Jalan Cilincing Baru, Jakarta Utara, Senin.

Sugiman mengatakan lahirnya ide mengadakan ATM Beras merupakan hasil musyawarah pengurus RW untuk menciptakan program ketahanan pangan di wilayahnya.

Tujuannya, kata dia, untuk membantu meringankan beban yang timbul akibat virus SARS-COV-2.

"Berdasarkan hasil musyawarah Ketua RW, RT, kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik) dan Dasawisma, akhirnya didapatkan ide ATM beras untuk para lansia, jompo dan warga tidak mampu. Donaturnya para pengurus," kata Sugiman.

Dia menambahkan, para lansia, orang jompo, dan warga kurang mampu dapat menikmati ATM Beras tersebut sebanyak dua kali pengambilan sebulan.

Baca juga: Warga belum dapat bansos, bisa daftar ATM beras di Jaksel
Baca juga: Kodim 0504 Jaksel sediakan ATM beras untuk warga terdampak COVID-19


Saat ini, ATM Beras baru dapat melayani 50 orang yang masing-masing dipilih tiga orang dari tiap RT.

Nantinya orang-orang terpilih tersebut dapat mengambil beras dua kali per bulan dengan setiap pengambilan mendapatkan tiga kilogram beras.

"Sementara, kami baru memiliki satu ATM. Dengan peluncuran hari ini, kami berharap dapat menarik sekaligus membuka hati para donatur lain untuk membantu tumbuh kembang dan kelanjutannya. Tujuannya agar semakin banyak ATM Beras yang dimiliki, tentunya akan semakin banyak lagi warga penerima manfaat," kata Sugiman.

Cara kerja mesin ATM Beras tersebut seperti mesin ATM pada umumnya. Yakni dengan cara menempelkan kartu ATM yang dibagikan kepada warga RW 02 untuk dibaca mesin.

Agar tidak terjadi kecurangan, proses pengambilan beras akan diawasi oleh pengurus RT/RW.

"Tujuannya mencegah terjadinya kecurangan warga yang menempelkan kartu lebih dari satu kali untuk mendapatkan beras yang lebih banyak dari yang diberikan," kata Sugiman.

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021