Tahun lalu kita melebih target serapan dengan capaian 120 persen,
Makassar (ANTARA) - Perum Bulog Kantor Wilayah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat menargetkan penyerapan hasil panen gabah maupun beras petani sebanyak 303 ribu ton (setara beras) sebagai bagian atas pemenuhan stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) tahun ini.

"Kami sangat optimistis bisa mendapatkan target tersebut, mengingat saat ini dari Maret hingga Mei terjadi musim panen di beberapa kabupaten wilayah Provinsi Sulsel dan Sulbar," ujar Pimpinan Wilayah Bulog Sulselbar Eko Pranoto kepada wartawan di kantor Bulog, Kota Makassar, Selasa.

Tujuannya pemenuhan CBP tersebut, kata dia, selain bagi masyarakat juga akan digunakan untuk penyaluran bencana alam, golongan anggaran, TNI dan Polri, ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga (KPSH).

Serta itu, sebagai Buffer Stock Perum Bulog Kanwil Sulselbar yang terdiri dari delapan kantor cabang, empat kantor cabang Pembantu dan 55 Kompleks Pergudangan yang tersebar di wilayah Sulselbar.

Ia mengungkapkan, panen serentak atau biasa diistilahkan panen raya diperkirakan berlangsung mulai minggu ke-4 Maret sampai dengan April 2021. Sedangkan realilasi pengadaan gabah/beras Bulog Kantor Wilayah Sulselbar pada tahun 2020 sebesar 275.588 ton setara beras.


Baca juga: Salurkan beras bansos, Bulog proyeksi serap gabah lebihi target


"Tahun lalu kita melebih target serapan dengan capaian 120 persen, dari target diberikan 255 ribu ton lebih dan beras yang berhasil diserap 275 ribu ton, " ujar Eko yang didampingi Wakil Pimpinan Wilayah Bulog Sulselbar Bowo Kristiono  .

Bila dibandingkan pada Maret 2020, tambahnya, realisasi pengadaan gabah/beras sebesar 1.134 ton, sedangkan Maret tahun 2021 ini realisasi pengadaan sejak 1 Maret sampai 15 Maret 2021 sudah mencapai 18.346 ton.

Sehingga pihaknya sangat optimis melampaui target pengadaan dan penyerapan gabah atau beras petani lokal tahun 2021, dengan tetap mengacu pada kualitas adalah nomor satu sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Mengenai penetapan harga dan kualitas pengadaan gabah atau beras oleh Perum Bulog, lanjutnya, mengacu pada ketentuan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) nomor 24 tahun 2020. Dimana harga Gabah Kering Panen (GKP) Rp 4.250 per kilogram dengan komponen kualitas hampa kotoran maksimal 10 persen dan kadar air maksimal 25 persen.


Baca juga: Bulog optimalkan serapan gabah petani yang sedang panen raya


Sedangkan Gabah Kering Giling (GKG) dengan harga Rp5.300 pernah kilogram dengan komponen kualitas hampa kotoran maksimal 3 persen dan kadar air maksimal 14 persen. Untuk beras dengan harga Rp8.300 per kilogram dengan komponen kualitas menir maksimal 2 persen, butir patah maksimal 20 persen, dan kadar air maksimal 14 persen.

Saat ini beberapa wilayah yang sudah mulai panen diantaranya di Kabupaten Gowa, Takalar, Maros, Barru, Pinrang, Sidrap, Bone, Luwu Utara, Luwu Timur dan Polman, Sulbar. Sedangkan panen raya selanjutnya akan berlangsung pada Agustus-Oktober diperkirakan sebanyak 1,5 juta ton setara beras

"Sampai dengan sekarang ini (Januari-15 Maret 2021), penyerapan pengadaan gabah maupun beras dari petani lokal sudah mencapai 18.914 ton setara beras. Karena kami merupakan kanwil terbesar realisasi kuantum pengadaannya, rata-rata per hari mencapai 2.000 ton. Harapannya, dipuncak panen nanti bisa lebih banyak lagi, " tambah Eko.


Baca juga: Perkuat stok, Bulog serap beras medium dari Aceh 500 ton

Baca juga: Bulog NTB gandeng 80 mitra serap 115.000 ton gabah

 

Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021