Jakarta (ANTARA) - Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/BRIN), Bambang Brodjonegoro mengatakan bahwa investasi dan inovasi merupakan kunci pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Kenapa harus disandingkan? Kita tahu bahwa investasi adalah faktor yang mempercepat pertumbuhan ekonomi, dan kalau kita lihat sejarah pertumbuhan ekonomi di Indonesia akan lebih cepat kalau pertumbuhan investasi yang tinggi," ujar Bambang Brodjonegoro dalam webinar bertema "Meningkatkan Ekosistem Pengetahuan & Inovasi untuk Indonesia yang Lebih Baik" di Jakarta, Selasa.

Sejauh ini, menurut dia, investasi yang ada di Indonesia tidak berlangsung terus-menerus atau berkesinambungan. Hal itu dikarenakan minimnya inovasi.

"Kita pernah punya pengalaman pertumbuhan investasi yang luar biasa pada tahun 90-an tetapi itu lebih dikarenakan relokasi perusahaan dari Jepang, dan waktu itu jualan Indonesia adalah upah buruh murah dan kemudahan dari segi birokrasi. Ternyata iklim investasi itu sangat dinamis sehingga ketika negara lain juga menggunakan hal yang sama, Indonesia kehilangan daya tarik investasinya," katanya.

Maka itu, Bambang Brodjonegoro mengatakan, pemerintah akan mendorong Indonesia bisa seperti Korea Selatan, Jepang, dan China yaitu investasi dan inovasi yang berjalan beriringan.

"Jika investasi di negara seperti Jepang, Korea dan juga China terus tumbuh itu karena selalu ada inovasi yang mendorong adanya investasi baru, ataupun mendorong adanya ekspansi dari investasi itu sendiri," ujarnya.

Namun, yang menjadi pertanyaan berikutnya adalah inovasi di bidang apa yang dikedepankan. Menurut Bambang, sebagai negara yang sudah diberkahi dengan sumber daya alam yang melimpah, keanekaragaman hayati yang paling besar di dunia maka Indonesia harus membuat suatu arus baru yaitu inovasi yang berbasiskan sumber daya alam.

Dan di sisi lain, lanjut dia, inovasi yang mendorong kemampuan di dalam teknologi digital.

"Kalau kita mengikuti Korea dan Jepang kemungkinan case-nya berbeda, mereka sumber daya alamnya sangat terbatas sehingga mereka memang habis-habisan melakukan inovasi di bidang teknologi," katanya.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2021