Jakarta (ANTARA) - Thomas Vinterberg baru saja mengerjakan pengambilan gambar "Another Round" selama empat hari, yang jadi nominasi Oscar untuk kategori sutradara terbaik, ketika putrinya Ida, yang akan berakting dalam film, meninggal dalam kecelakaan mobil.

Sutradara Denmark itu mengatakan nominasi itu, ditambah satu lagi nominasi kategori film internasional terbaik, adalah bentuk penghormatan atas kenangan mengenai Ida yang berusia 19 tahun.

Sebagian besar film, mengenai sekelompok guru yang berjanji mengonsumsi sedikit alkohol setiap hari dengan harapan itu meningkatkan kualitas hidup mereka, dibuat di bekas sekolah Ida, di mana adegan-adegan diambil di ruang kelasnya.

Baca juga: Sembilan kategori awal untuk Oscar 2021

Baca juga: Sineas Oliver Stone akan bincang soal sinema di Mola TV


"Semua pujian dan cinta yang didapatkan film ini bisa dipahami dengan cara yang istimewa, karena ini adalah penghormatan untuk kenangan putri saya dan saya sangat bersyukur," kata Vinterberg kepada Reuters.

"Saya yakin ini membuatnya bertepuk tangan entah di mana. Dia pasti menikmatinya."

Nominasi sutradara terbaik jarang didapatkan sutradara di luar Amerika Serikat.

"Dua nominasi ini mengejutkan saya.. kami punya harapan di kategori film internasional dan saya sangat lega serta gembira ketika dapat nominasi di kategori ini. Tapi nominasi yang lain betul-betul tidak saya sangka."

Vinterberg mengatakan, ide film muncul ketika dia dan penulis Tobias Lindholm melihat betapa banyak pencapaian dalam sejarah dunia yang dibuat oleh orang mabuk.

"Kami segera menyadari bahwa minuman keras yang diterima secara sosial ini mengangkat manusia, membuat orang-orang bahagia dan membuat orang-orang membuat keputusan penting, sekaligus membunuh orang dan menghancurkan keluarga."

"Kami ingin membuat film yang mengeksplorasi seluruh spektrum alkohol, tetapi yang lebih penting ... ingin membuat film yang menekankan pentingnya hidup, bukan cuma sekadar eksis."

Sutradara berusia 51 tahun itu mengatakan awalnya dia mengira dia tidak akan bisa menyelesaikan film setelah kematian putrinya tetapi setelah berkonsultasi dengan psikiater dan keluarganya, mereka setuju menyelesaikan film ini memberinya alasan untuk tetap hidup.

"Kami yakin dia akan sedih dengan kenyataan bahwa proyek ini akan berakhir dan kami juga yakin bahwa membuat film ini demi mendiang adalah satu-satunya hal yang masuk akal. Dan saya rasa itu membuat saya, menjauh dari kegilaan, "katanya.

Baca juga: Youn Yuh-jung, aktris Korea pertama peraih nominasi Oscar

Baca juga: Oscars 2021 akan dihelat di dua tempat terpisah

Baca juga: "Minari" raih enam nominasi Oscar

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021