Boyolali, Jateng (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali Provinsi Jawa Tengah menyebutkan jumlah warga yang sudah dinyatakan sembuh terkonfirmasi positif COVID-19 di wilayah itu terus bertambah, sehinga hingga saat ini totalnya menjadi 5.421 orang.

"Jumlah warga yang sembuh COVID-19 di Boyolali hingga Selasa (16/3) malam bertambah 23 kasus sehingga totalnya menjadi 5.421 kasus atau sudah sekitar 93,5 persen," kata Kepala Dinkes Kabupaten Boyolali, Ratri S. Survivalina di Boyolali, Rabu.

Baca juga: Penambahan pasien sembuh COVID-19 Jakarta Selasa (16/3) sebanyak 1.559

Ratri S Survivalina menjelaskan penambahan kasus baru terkonfimasi positif COVID-19 di Boyolali enam kasus, sehingga secara akumulasi menjadi 5.797 kasus. Namun, pasien COVID-19 yang masih menjalani perawatan di rumah sakit tinggal 38 kasus.

Warga yang masih menjalani isolasi mandiri karena terkonfirmasi COVID-19 hingga saat ini, masih 113 kasus. Sedangkan, warga yang meninggal dunia karena COVID-19 sebanyak 225 kasus atau sekitar 3,9 persen.

Baca juga: Satgas: 93,13 persen pasien positif COVID-19 di Bali sembuh

Oleh karena itu, kata Ratri, skoring Indeks Kesehatan Masyarakat (IKM) COVID-19 di Boyolali saat ini 1.96 atau masuk zona resiko sedang atau warna orange.

Ratri menjelaskan dari 38 warga terkonfirmasi COVID-19 yang masih menjalani perawatan rumah sakit di Boyolali tersebut yang terbanyak asal Kecamatan Boyolali Kota, yakni enam pasien, Ampel ada lima pasien, Banyudono, Mojosongo, dan Teras masing-masing empat pasien.

Baca juga: Pasien sembuh dari COVID-19 Bangka Tengah tambah 10 jadi 1.151 orang

Pasien COVID-19 lainnya asal Nogosari ada tiga orang, Karanggede, Ngempak, dan Juwangi masing-masing dua orang yang masih dirawat di rumah sakit, kecamatan lainnya hanya satu orang.

Bahkan, enam dari 22 kecamatan di Boyolali sudah tidak ada warganya yang dirawat di rumah sakit karena COVID-19, yakni Cepogo, Gladagsari, Kemusu, Klego, Tamansari dan Wonosegoro. Keenam kecamatan ini, sudah nol pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit.

Ratri menjelaskan menurun kasus COVID-19 di Kabupaten Boyolali tersebut salah satunya dampak dari Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro yang diperpanjang hingga tiga kali.

Selain itu, juga dampak Aparat Satgas COVID-19 dalam melaksanakan operasi yustisi penegakan disiplin protokol kesehatan dapat menekan kasus penyebaran virus, termasuk program Jogo Tonggo di kampung-kampung atau di tingkat RT/RW di Boyolali.

Kendati demikian, Ratri meminta warga baik yang sudah divaksin maupun belum tetap menjaga protokol kesehatan dengan 5M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, mengurangi mobilitas, dan menjauhi kerumunan), sehingga kasus COVID-19 di Boyolali bisa ditekan. 

Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2021