pemindahan pengungsi Rohingya tahap pertama direncanakan untuk mereka yang rentan seperti berusia lanjut dan anak-anak.
Banda Aceh (ANTARA) - Sebanyak 86 orang pengungsi asal Myanmar dari etnis Rohingya yang kini menempati Balai Latihan Kerja di Desa Meunasah Mee Kandang, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe segera dipindahkan ke Medan, Sumatera Utara.

Ketua Satuan Tugas Penanganan Pengungsi Rohingya, Ridwan Jalil di Lhokseumawe, Rabu mengatakan pemindahan tersebut bertujuan untuk menyatukan dengan pengungsi Rohingya lainnya yang berada di Medan, sehingga lebih mudah mengurusinya.

"Mereka akan dipindahkan ke Medan secara bertahap. Soal waktu pemindahan sedang dikoordinasikan dengan berbagai pihak terkait. Kemungkinan pemindahan dilakukan minggu depan," ucapnya.

Ridwan Jalil menyebutkan pihaknya saat ini bersama UNHCR, lembaga PBB mengurusi pengungsi lintas negara terus berkoordinasi dengan berbagai pihak termasuk imigrasi terkait pemindahan imigran Myanmar etnis Rohingya.
Baca juga: Amnesty dorong Indonesia pastikan hak kesehatan pengungsi Rohingya
Baca juga: PMI salurkan bantuan untuk pengungsi Rohingya terdampar di Aceh


Menurut Ridwan Jalil pemindahan pengungsi Rohingya tahap pertama direncanakan untuk mereka yang rentan seperti berusia lanjut dan anak-anak.

"Pemindahan tahap pertama sebanyak 50 pengungsi. Selanjutnya, 36 pengungsi dipindahkan tahap kedua. Mereka akan ditempatkan di satu lokasi dengan pengungsi Rohingya lainnya di Sumatera Utara," kata Ridwan Jalil.

Ke-86 pengungsi merupakan yang tersisa dari 396 orang imigran Myanmar etnis Rohingya yang mendarat di Provinsi Aceh sepanjang 2020 silam. Sedangkan yang lain, melarikan diri dari penampungan di Kota Lhokseumawe.

Ridwan Jalil mengatakan mereka sempat direlokasi ke hunian baru beberapa waktu lalu. Sejak dipindahkan ke hunian baru, ada 22 dari mereka yang kabur dari tempat penampungan tersebut.

"Untuk mencegah mereka kabur, kamu bersama UNHCR memutuskan memindahkan pengungsi Rohingya yang di Lhokseumawe ke Medan. Mereka disatukan dengan pengungsi Rohingya lainnya, sehingga mudah diurus," kata Ridwan Jalil.
Baca juga: UNHCR apresiasi Indonesia atas pendaratan pengungsi Rohingya di Aceh
Baca juga: Anak Rohingya semangat belajar di Field Hospital Indonesia

Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2021