Asuncion (ANTARA) - Para anggota parlemen oposisi Paraguay pada Rabu (17/3) kalah dalam upaya mendakwa Presiden Mario Abdo atas penanganan pemerintah terhadap pandemi virus corona di negara Amerika Selatan itu.

Pemerintah konservatif pimpinan Abdo telah menghadapi protes sengit dalam beberapa pekan terakhir saat lonjakan kasus COVID-19 telah membuat rumah sakit di ambang kehancuran dan kehabisan obat-obatan.

Negara itu juga lamban dalam mengamankan vaksin.

Mosi untuk memakzulkan Abdo dan wakil presidennya diajukan oleh sejumlah anggota parlemen oposisi di majelis rendah.

Untuk bisa lolos, mosi harus didukung oleh sedikitnya 53 suara. Namun, pada akhirnya mosi tersebut ditolak oleh blok Partai Colorado yang berkuasa dan dipimpin oleh mantan Presiden Horacio Cartes.

"Hanya karena Anda memiliki mayoritas tidak selalu berarti Anda benar," kata wakil oposisi Edgar Acosta dalam sidang paripurna.

"Mereka mungkin telah memenangkan pengadilan politik tetapi mereka kalah dalam pengadilan oleh warga negara."

Mereka yang menentang mosi tersebut mengatakan bahwa Paraguay perlu stabilitas untuk bergerak maju dengan membeli vaksin dan obat-obatan yang penting untuk mengatasi krisis COVID-19.

Namun, upaya pemakzulan yang gagal itu tetap akan menambah tekanan lebih lanjut pada pemerintah Abdo, yang terpaksa telah mengganti beberapa menteri, termasuk menteri kesehatan dan kepala staf, dalam upaya untuk menurunkan kemarahan publik.

Tak lama setelah hasil pemungutan suara terhadap mosi itu diumumkan, polisi membubarkan para pengunjuk rasa --yang melemparkan batu-batu-- dengan peluru karet dan meriam air di dekat markas besar kongres di pusat bersejarah Asuncin.
 
Sekelompok pengunjuk rasa dalam jumlah yang lebih kecil menyerang markas besar partai yang berkuasa. Di salah satu bagian bangunan tersebut, mereka menyalakan api kecil yang kemudian berhasil dikendalikan oleh polisi. Tidak ada laporan soal kerusakan parah ataupun korban luka.

Kementerian kesehatan Paraguay pada Rabu mencatat rekor harian infeksi COVID-19, yaitu 2.540 kasus, hingga menjadikan jumlah total infeksi di negara Latin yang kelilingi daratan luas itu menjadi 185.888 kasus dan korban jiwa menjadi 3.588 orang.

Sumber : Reuters   

Baca juga: Protes warga Paraguay berkembang dengan seruan pemakzulan presiden

Baca juga: Menkes Paraguay Mazzoleni mundur terkait penanganan COVID

Baca juga: Chile sumbang 40.000 dosis vaksin ke Ekuador dan Paraguay


 

Layanan darurat, tentara Brazil mengirim oksigen ke Amazonas

Penerjemah: Azis Kurmala
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021