Pemerintah perlu membuat sistem secara terkoordinasi antar-wilayah untuk memudahkan pasokan komoditi cabai. Pemerintah harus punya sistem distribusi yang dapat mengantisipasi persoalan ini secara serius
Jakarta (ANTARA) - Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti meminta agar pemerintah mempersiapkan langkah-langkah taktis untuk menekan laju harga komoditas cabai agar terkendali salah satunya dengan sistem distribusi yang dapat mengantisipasi dan menyelesaikan masalah jangka pendek-menengah.

"Pemerintah perlu membuat sistem secara terkoordinasi antar-wilayah untuk memudahkan pasokan komoditi cabai. Pemerintah harus punya sistem distribusi yang dapat mengantisipasi persoalan ini secara serius," kata LaNyalla dalam keterangan resminya yang diterima di Jakarta, Kamis.

Ia melanjutkan sejatinya Indonesia memiliki sentra-sentra penghasil hortikultura komoditas cabai atau jenis sayur-sayuran yang dapat memberikan pasokan ke daerah-daerah lain. "Ini harus dibuat sistemnya dengan memperhatikan waktu panen dan keadaan cuaca," tutur LaNyalla.

Baca juga: Komisi IV DPR minta pemerintah benahi tata kelola ketersediaan pangan

Alumnus Universitas Brawijaya Malang tersebut melanjutkan situasi melonjaknya secara drastis harga cabai semestinya tak terjadi mengingat Indonesia merupakan termasuk produsen cabai peringkat keempat dunia.

"Dengan tingkat produksi yang tinggi semestinya kita mampu membuat sirkulasi distribusi yang tersistem dan juga pengolahan atau industri penyimpanan (stok) cabai untuk beberapa waktu tertentu," papar dia.

Kementerian Pertanian (Kementan) terus melakukan berbagai upaya untuk menjamin ketersediaan komoditas strategis termasuk cabai rawit.

Baca juga: Mentan: Ketersediaan 12 pangan strategis aman jelang puasa dan Lebaran

Direktur Jenderal Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto menegaskan tidak ada impor untuk merespons kenaikan harga cabai yang terjadi dua bulan terakhir, namun Kementan melakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk mempercepat pasokan dan meredam kenaikan harga cabai rawit.

Berbagai upaya jangka pendek yang dapat dilakukan untuk menstabilkan pasokan dan meredam kenaikan harga cabai rawit dibahas dalam rakor tersebut. Salah satu solusinya dengan menggelar pasar cabai murah di 34 titik yang berlangsung dari tanggal 8-20 Maret.

Ditjen Hortikultura akan mendukung pendistribusian cabai dengan fasilitasi sarana distribusi yang dimiliki. Selain itu juga menyusun perjanjian kerja sama dengan RNI dalam upaya stabilisasi pasokan ini.

Baca juga: Meski La Nina, Mentan jamin ketersediaan beras sampai Juni 2021

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021