London (ANTARA) - Saham-saham Inggris ditutup lebih rendah pada perdagangan Jumat (19/3/2021), berbalik melemah dari keuntungan sehari sebelumnya, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London jatuh 1,05 persen atau 70,97 poin, menjadi menetap di 6.708,71 poin.

Indeks FTSE 100 bangkit 0,25 persen atau 17,01 poin menjadi 6.779,68 poin pada Kamis (18/3/2021), setelah menyusut 0,60 persen atau 40,94 poin menjadi 6.762,67 poin pada Rabu (17/3/2021), dan menguat 0,80 persen atau 53,91 poin menjadi 6.803,61 poin pada Selasa (16/3/2021).

Dari 100 saham perusahaan-perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen indeks FTSE 100, tercatat hanya 26 saham yang berhasil meraih keuntungan, sementara 71 saham lainnya mengalami kerugian dan tiga saham diperdagangkan tidak berubah.

Rolls-Royce Holdings, perusahaan yang mendesain, memproduksi, dan mendistribusikan mesin untuk pesawat terbang dan lainnya, berkinerja terburuk (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya anjlok 6,06 persen.

Diikuti oleh saham perusahaan induk maskapai penerbangan multinasional Inggris-Spanyol International Consolidated Airlines Group yang terperosok 4,22 persen, serta perusahaan induk telekomunikasi multinasional Inggris BT Group merosot 3,93 persen.

Sementara itu, Ocado Group, kelompok perusahaan yang mendistribusikan berbagai macam produk konsumen ritel, terangkat 2,12 persen, merupakan peraih keuntungan terbesar (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Disusul oleh saham perusahaan jaringan supermarket terbesar kedua di Inggris Raya J Sainsbury yang menguat 1,58 persen, serta perusahaan utilitas National Grid bertambah1,57 persen.

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2021