Temanggung (ANTARA) - Penebaran ribuan ekor ikan nilem di Sungai Elo dan penanaman pohon di Dusun Jurangsari, Desa Soropadan, Pringsurat mewarnai peringatan Hari Air Sedunia di Temanggung, Senin.

Penebaran ikan dan penanaman pohon dilakukan oleh Forkompimda Pemkab Temanggung setelah apel peringatan Hari Air Sedunia di Dusun Jurangsari, Desa Soropadan.

Bupati Temanggung M. Al Khadziq dalam sambutan tertulis yang dibacakan Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Lingkungan Hidup Djoko Prasetyono mengatakan peringatan ini sebagai usaha dalam meningkatkan kesadaran publik akan pentingnya air bersih dan pengelolaan sumber air bersih secara berkelanjutan.

"Peringatan Hari Air Sedunia juga mengingatkan kepada kita semua untuk arif dan bijaksana dalam mengelola air untuk kesejahteraan manusia dan bukan malah menimbulkan petaka.

Baca juga: ACB: Air dan keanekaragaman hayati tak terpisahkan

Baca juga: Hari Air Sedunia: Pandemi COVID-19 makin tunjukkan air bersih krusial


Tema Hari Air Sedunia tahun ini adalah menghargai air. Air memiliki peran penting bagi kehidupan dan kesejahteraan manusia serta lingkungan. Dewasa ini air menjadi sumber daya yang paling berharga, namun paling tidak dihargai.

Manusia membutuhkan air bersih, namun di saat yang sama juga melakukan pencemaran terhadap air. Makna air bagi setiap orang pun dapat berbeda-beda. Air dapat bermakna kesehatan, keselarasan, kedamaian, kelestarian, koneksi dengan makhluk hidup, bahkan koneksi dengan diri sendiri.

Saat ini air bersih tengah berada dalam ancaman akibat ledakan populasi manusia, meningkatnya kebutuhan untuk pertanian dan industri, serta dampak krisis iklim yang semakin memburuk.

"Kurang dari 3 persen air di bumi merupakan air tawar dan hanya 0,3 persen yang tersimpan dalam air tanah dan air permukaan yang dapat kita manfaatkan sekarang," katanya.

Ia menyampaikan saat ini manusia tidak hanya sedang menghadapi krisis iklim, tetapi juga krisis air. Kekeringan, kelangkaan air, dan pencemaran air, menjadi teguran bahwa manusia harus berubah jika tidak ingin punah.

"Saat kita menjaga air, sejatinya yang kita selamatkan bukanlah air, pohon, maupun bumi, tapi kita sedang menyelamatkan diri sendiri dan generasi yang akan datang," katanya.*

Baca juga: USAID-pemerintah gaungkan menabung air jelang Hari Air Sedunia

Baca juga: Pemprov DKI hadirkan berbagai kegiatan peringati Hari Air Sedunia

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021