Jakarta (ANTARA) - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang PS Brodjonegoro menginginkan agar GeNose C19 lebih banyak digunakan di pabrik atau industri untuk skrining COVID-19 dalam rangka mendukung pemulihan ekonomi.

"Saya mengusulkan kepada Pak Menko Perekonomian selaku juga Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi agar GeNose C19 bisa lebih banyak dipakai di pabrik mengingat kalau kita lihat pertumbuhan ekonomi kita salah satu yang juga mengalami kontraksi kan sektor manufaktur," kata Menristek dalam acara penyerahan GeNose itu yang ditayangkan virtual, Jakarta, Senin.

Meskipun, tambah Bambang  ada faktor 'demand' (permintaan) tapi juga ada faktor gangguan operasi dari manufaktur itu sendiri dari pabrik karena mungkin karyawannya yang jumlahnya besar tidak bisa bekerja secara optimal.

Menristek Bambang memberikan satu alat GeNose C19 kepada Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto untuk digunakan di lingkungan Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian Republik Indonesia.

Baca juga: Kemristek beri GeNose ke Kemenko Perekonomian untuk deteksi COVID-19

Baca juga: Kemristek serahkan GeNose ke Kemenko Marvest untuk skrining COVID-19


Menristek Bambang berharap GeNose C19 bisa menjadi solusi bagi sektor manufaktur di Tanah Air untuk bangkit kembali di mana nantinya semua karyawan di pabrik bisa dites dengan menggunakan GeNose sebelum memulai pekerjaan di pagi hari atau memulai pergantian jam kerja.

"Sehingga yang boleh bekerja pada shiftnya (jam kerjanya) hanya yang negatif," ujar Kepala BRIN.

Skrining COVID-19 di lingkungan pabrik diperlukan untuk menciptakan keamanan di dalam pabrik itu sendiri meskipun tentunya karyawan tetap menjalankan protokol kesehatan 3M secara disiplin.

Protokol kesehatan 3M yakni memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, serta mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

Dengan demikian, paling tidak ada rasa aman yang timbul di tengah para karyawan atau orang di lingkungan pabrik bahwa mereka berada di tengah-tengah orang yang lolos skrining COVID-19.

GeNose C19 merupakan inovasi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) yang dapat mendeteksi COVID-19 secara cepat berbasis embusan nafas dengan menggunakan kecerdasan artifisial dalam waktu kurang dari tiga menit.

GeNose C19 memberikan akurasi pemeriksaan 95-97 persen.

Baca juga: Gubernur Jateng terima 38 GeNose C19 dari UGM

Baca juga: Kemristek hibahkanGeNose C19 kepada MUI

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021