Jakarta (ANTARA) - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menyatakan rasa duka cita yang mendalam atas berpulangnya tokoh buruh Muchtar Pakpahan, menyebutnya sebagai kabar duka bagi dunia ketenagakerjaan.

"Turut berduka cita atas berpulangnya seorang aktivis buruh, akademisi, dan pegiat sosial, Bang Muchtar Pakpahan. Kabar duka ini tentu adalah kabar duka juga bagi dunia ketenagakerjaan kita. Karena apa yang telah beliau perjuangkan melalui SBSI, dunia akademik, hingga advokasi, telah memberi warna bagi dunia ketenagakerjaan kita hingga saat ini," kata Menaker Ida dalam pernyataan resmi di Jakarta pada Senin.

Menaker Ida menyebut perjuangan pendiri serikat buruh independen pertama di Indonesia itu telah menjadi inspirasi bagi semua pihak untuk memperjuangkan perkembangan dunia ketenagakerjaan untuk menjadi lebih baik.

Baca juga: Yassona Laoly sampaikan duka cita wafatnya Prof Muchtar Pakpahan

"Kami kehilangan. Bang Muchtar sebagai pejuang hak-hak buruh, telah berkorban banyak. Sekarang waktunya untuk istirahat, dan kami teruskan apa-apa yang sudah dimulai Bang Muchtar. Mudah-mudahan kami bisa selesaikan dengan sempurna. Terima kasih atas semua gagasan Bang Muchtar, dan Tuhan yang membalas kebaikan semuanya," ujar Ida.

Muchtar Pakpahan adalah tokoh buruh Indonesia yang mendirikan organisasi buruh independen pertama di Tanah Air, yaitu Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI). Dia menjadi Ketua Umum DPP SBSI dalam periode 1992-2003.

Selain itu, pria kelahiran Bah Jambi II, Sumatera Utara pada 21 Desember 1953 itu juga sempat menjadi anggota Governing Body Organisasi Buruh Internasional (International Labour Organization/ILO).

Selama aktivitasnya sebagai tokoh buruh di zaman Orde Baru, pria yang mendapat gelar doktor hukum dari Universitas Indonesia itu pernah beberapa kali mengalami penahanan.

Dia memulai kariernya sebagai pengacara sejak 1978 dan advokat sejak 1986 serta aktif membela rakyat dengan memberikan konsultasi hukum gratis.

Jelang berpulang dia tetap aktif sebagai pengacara dan menjadi dosen di Fakultas Hukum Universitas Kristen Indonesia (UKI).

Muchtar Pakpahan meninggal pada Minggu (21/3) malam di Jakarta karena kanker.

Baca juga: KSPI minta tak ada kebijakan cicilan dan penundaan THR 2021
Baca juga: Menaker minta seluruh Kadisnasker kawal implementasi UU Cipta Kerja

 

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021