mengintegrasikan mekanisme berkelanjutan dalam pemanfaatan air
Jakarta (ANTARA) - Direktur Eksekutif Pusat Keanekaragaman Hayati ASEAN (Asean Center for Biodiversity/ACB) Dr Theresa Mundita S. Lim menyerukan kepada masyarakat dunia agar memahami dan menghargai akan pentingnya ketersediaan dan pemeliharaan sumber air bersih demi keberlangsungan kehidupan.

"Kami berharap dapat meningkatkan kesadaran tentang esensi memberi nilai pada sumber daya penting dari mana kehidupan mengalir, ujar Theresa dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.

Ia menyatakan sangat setuju dengan pernyataan yang sering diulangi 'kami melindungi apa yang kami hargai'.

"Ini berlaku untuk air, yang dibutuhkan semua makhluk hidup di planet ini untuk bertahan hidup," ujar Theresa.

Tepat pada peringatan Hari Air Sedunia tahun 2021, tema yang digaungkan adalah menghargai air untuk menonjolkan nilai air bagi kehidupan sehari-hari.

Theresa menekankan akan pentingnya menjaga siklus ekosistem agar air tetap terjaga dan terawat baik secara kuantitas maupun kualitas.

Siklus yang dimaksud Theresa adalah ekosistem penyedia air seperti hutan hingga lahan basah perlu dijaga keberadaannya, di samping bijak dalam pemanfaatan air.

Baca juga: Hari Air Sedunia, WALHI sebut air terkait ekosistem lingkungan lain

Baca juga: ACB: Air dan keanekaragaman hayati tak terpisahkan


Menurut dia, wilayah ASEAN diberkati dengan ekosistem yang beragam sebagai penyedia air bersih. Lahan basah pedalaman, yang menyediakan air tawar, menempati hampir 2 juta kilometer persegi.

Hutan yang berkontribusi pada kualitas dan pasokan air, merupakan 46 persen dari total luas daratan ASEAN, ujarnya.

"Keanekaragaman hayati yang berkembang dan ekosistem yang sehat sangat penting dalam mempertahankan siklus air dan memastikan kualitas dan kuantitas air," kata dia.

Air membawa nilai yang kompleks untuk rumah tangga, makanan, budaya, kesehatan, pendidikan, ekonomi dan integritas dari lingkungan hidup. Sebagai sumber daya yang banyak digunakan, air bersih terbatas dan sangat bergantung pada integritas ekosistem yang berfungsi untuk mengisinya kembali.

"Dengan meningkatnya tekanan pada ekosistem ini, menjadi penting untuk memperhitungkan keterkaitan biologis yang penting ini dan mengintegrasikan mekanisme berkelanjutan dalam penyediaan dan pemanfaatan air," kata dia.

Segala upaya yang dilakukan untuk menjaga air ini berimplikasi dalam mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjuran (sustainable development goal (SDG) 6: lebih dari 83 persen populasi ASEAN memiliki akses ke air minum yang lebih baik, sementara sekitar 80 persen memiliki akses ke fasilitas sanitasi yang lebih baik, tambahnya.

Baca juga: Hari Air Sedunia: Pandemi COVID-19 makin tunjukkan air bersih krusial

Baca juga: USAID-pemerintah gaungkan menabung air jelang Hari Air Sedunia

 

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021