Kekhawatiran terhadap naiknya obligasi pemerintah Amerika yang dinilai dapat memberikan tekanan pada laju pasar saham, mengiringi fluktuasi perdagangan pasar saham Asia hari ini
Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup melemah di tengah kekhawatiran naiknya imbal hasil (yield) obligasi Amerika Serikat (AS).

IHSG ditutup melemah 48,42 poin atau 0,77 persen ke posisi 6.252,71. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 3,76 poin atau 0,4 persen ke posisi 940,52.

Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardhiastama di Jakarta, Selasa, mengatakan, pelaku pasar menanti rilis data kinerja industri China yang rencananya akan rilis pada pekan ini. Pelaku pasar juga menanti hasil lelang obligasi Pemerintah Amerika.

"Kekhawatiran terhadap naiknya obligasi pemerintah Amerika yang dinilai dapat memberikan tekanan pada laju pasar saham, mengiringi fluktuasi perdagangan pasar saham Asia hari ini," ujar Okie.

Baca juga: Rupiah diprediksi menguat hari ini, ditopang yield obligasi AS turun

Ia menuturkan penurunan dalam dua hari terakhir meningkatkan harapan naiknya permintaan dalam lelang obligasi dua, lima dan tujuh tahun Departemen Keuangan AS sepanjang minggu.

"Lelang surat utang berjangka tujuh tahun pada hari Jumat saat ini cukup diminati. Pelaku pasar khawatir bahwa pemulihan ekonomi yang kuat dari COVID-19 akan memicu inflasi dan mundurnya stimulus bank sentral karena imbal hasil obligasi stabil," kata Okie.

Dari dalam negeri, pelaku pasar mencermati proyeksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2021 dan potensi shortfall pajak yang membuat Kementerian Keuangan menambahkan pembiayaan.

"Hal tersebut menjadi kecemasan di tengah pelemahan rupiah yang terjadi dalam beberapa pekan," ujar Okie.

Dibuka menguat, IHSG melemah jelang berakhirnya sesi pertama pertama. Pada sesi kedua, IHSG tak mampu beranjak dari zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

Baca juga: IHSG Selasa dibuka menguat 30,57 poin

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sepuluh sektor terkoreksi dengan sektor teknologi turun paling dalam yaitu minus 3,07 persen, diikuti sektor transportasi & logistik dan sektor barang baku masing-masing minus 2,5 persen dan minus 1,63 persen. Sedangkan satu sektor naik yaitu sektor perindustrian sebesar 1,01 persen.

Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau net foreign sell sebesar Rp21,83 miliar.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.230.979 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 19,57 miliar lembar saham senilai Rp11,01 triliun. Sebanyak 151 saham naik, 357 saham menurun, dan 129 saham tidak bergerak nilainya.

Sementara itu, bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei melemah 178,23 poin atau 0,61 persen ke 28.995,92, Indeks Hang Seng turun 387,96 poin atau 1,34 persen ke 28.497,38, dan Indeks Straits Times terkoreksi 2,23 atau 0,07 persen poin ke 3.130,31.

Baca juga: Bursa Australia ditutup melemah, tertekan saham perbankan dan energi

Baca juga: Saham Korsel jatuh, investor asing lepas saham dipicu obligasi AS

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021