London (ANTARA) - Saham-saham Inggris berakhir lebih rendah pada perdagangan Selasa (23/3/2021), berbalik melemah dari kenaikan sehari sebelumnya, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London terpangkas 0,40 persen atau 26,91 poin, menjadi 6.699,19 poin.

Indeks FTSE 100 bangkit 0,26 persen atau 17,39 poin menjadi 6.726,10 poin pada Senin (22/3/2021), setelah jatuh 1,05 persen atau 70,97 poin menjadi 6.708,71 poin pada Jumat (19/3/2021), dan menguat 0,25 persen atau 17,01 poin menjadi 6.779,68 poin pada Kamis (18/3/2021).

Dari 100 saham perusahaan-perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen indeks FTSE 100, tercatat hanya 45 saham yang berakhir di zona hijau, sementara 55 saham lainnya ditutup di zona merah.

Rolls-Royce Holdings, perusahaan yang mendesain, memproduksi, dan mendistribusikan mesin untuk pesawat terbang dan lainnya, berkinerja terburuk (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya anjlok 5,90 persen.

Diikuti oleh saham perusahaan induk maskapai penerbangan multinasional Inggris-Spanyol International Consolidated Airlines Group yang terpuruk 4,39 persen, serta perusahaan minyak dan gas multinasional Inggris BP merosot 3,74 persen.

Sementara itu, United Utilities Group, sebuah perusahaan pengokahan air Inggris terangkat 2,75 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) di antara saham-saham unggulan.

Disusul oleh saham perusahaan pemasok air bersih, pengolahan limbah dan layanan utilitas di Inggris Eropa, dan Amerika Serikat, Severn Trent yang meningkat 2,73 persen; serta perusahaan distribusi dan alih daya multinasional Inggris Bunzl menguat 2,44 persen.

Baca juga: Saham Inggris dibuka jatuh, tertekan penerapan karantina baru
Baca juga: Saham Inggris ditutup "rebound", indeks FTSE 100 bangkit 0,26 persen
Baca juga: Saham Inggris berbalik melemah, indeks FTSE 100 jatuh 1,05 persen

 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021