dimakamkan dalam satu liang untuk lima peti
Jakarta (ANTARA) - Satu keluarga asal Kayu Tanam, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat, menjadi korban kebakaran hebat di permukiman padat penduduk Jalan Pisangan Baru III RT 06 RW 10, Kelurahan Pisangan Baru, Kecamatan Matraman Jakarta Timur, Kamis pagi.

Keluarga asal Padang Pariaman yang tinggal di salah satu kontrakan tersebut bernama Beni (42) yang menjadi kepala keluarga, sang istri bernama Nova (43) dan ketiga anaknya yakni Fani (20), Bebe (15) dan Beno (8).

"Mereka tinggal di kontrakan tersebut sudah lama, sekitar 10 tahun. Seluruh keluarga meninggal dunia tidak sempat menyelamatkan diri," kata salah satu kerabat dari Beni dan Nova, Gepridoni, saat ditemui Antara di Rumah Duka RSCM Jakarta Pusat, Kamis.

Gepridoni menjelaskan bahwa jenazah Beni dan Nova, serta tiga anaknya akan dibawa ke kampung asal mereka di Kayu Tanam, Padang Pariaman.

Baca juga: Korban selamat kebakaran Matraman terobos api selamatkan anak-istri

Saat ini, seluruh kerabat tengah mengurus dokumen kematian keluarga Beni dan Nova untuk kemudian dibawa ke Padang Pariaman menggunakan pesawat maskapai Citilink.

Dari pantauan Antara, belasan kerabat dari Beni dan Nova terlihat masih menunggu pemulangan jenazah korban.

Dari pengakuan kerabat, Beni dan Nova hanya memiliki kerabat dan saudara jauh di Jakarta, sementara seluruh keluarga dekat berada di Padang Pariaman.

Kerabat lainnya, Fendi, yang juga teman alumni SMP dan teman satu kampung, Beni mengatakan bahwa keluarga di Kayu Tanam sudah menyiapkan pemakaman.

Baca juga: Dokumen korban selamat kebakaran Matraman dibantu kelurahan

"Kuburannya sudah digali, sudah siap dengan kedatangan jenazah. Nanti akan dibuatkan lebih lebar karena akan dimakamkan dalam satu liang untuk lima peti," kata Fendi.

Sebelumnya, kebakaran hebat terjadi di permukiman padat penduduk di Pisangan Baru III pada pukul 04.50 WIB.

Sebanyak 10 warga tewas dalam musibah kebakaran tersebut. Sementara itu, Damkar Jakarta Timur mengerahkan 14 unit mobil pemadam kebakaran guna memadamkan kobaran api yang diduga berasal dari korsleting listrik.

Baca juga: Ini deretan 10 korban tewas kebakaran di Matraman
 

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2021