PSSI sangat menentang dan meminta semua suporter dan netizen di Indonesia untuk meninggalkan rasisme
Jakarta (ANTARA) - Pelaksana tugas Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi menyesalkan serangan rasisme yang ditujukan kepada penyerang PSM Makassar Patrich Wanggai melalui media sosial.

"Tentu kami menyesalkan tindakan oknum 'netizen' yang mengatakan rasisme kepada saudara Patrich Wanggai. PSSI sangat menentang dan meminta semua suporter dan netizen di Indonesia untuk meninggalkan rasisme," ujar Yunus, dikutip dari laman resmi PSSI di Jakarta, Kamis.

PSSI, dia melanjutkan, berharap agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Rasisme tidak pernah diterima di lingkungan sepak bola dan sikap itu juga terus digaungkan oleh Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA).

Yunus menyebut PSSI akan terus memberikan wawasan antirasisme kepada para pencinta sepak bola nasional.

"PSSI akan terus memberikan edukasi serta butuh dukungan semua pihak untuk memerangi rasisme di sepak bola Indonesia," tutur pria yang menjabat pula sebagai anggota Komite Eksekutif PSSI itu.

Penyerang PSM asal Nabire, Papua, Patrich Wanggai mendapatkan serangan rasial melalui media sosial setelah dirinya membawa skuad Juku Eja menaklukkan Persija Jakarta dengan skor 2-0 pada laga Grup B Piala Menpora 2021, Senin (22/3).

Baca juga: PSM belum berencana bawa kasus rasisme terhadap Wanggai ke polisi
Baca juga: LIB kaji serius kasus rasisme terhadap Wanggai


Wanggai mencetak gol pertama dalam laga itu, ditambah gol lain dari Yakob Sayuri.

Terkait sikap rasialisme terhadap Patrich Wanggai tersebut, PSM sudah mengirimkan surat bernomor 010/PSM-ADM/III/2021 kepada PSSI pada 22 Maret 2021.

Dalam surat yang ditandatangani oleh CEO PSM Munafri Arifuddin itu, klub Juku Eja menegaskan bahwa mereka selalu mendukung Patrich Wanggai dan menentang apapun bentuk rasisme di sepak bola Indonesia.

Baca juga: Patrich Wanggai percaya diri hadapi Persija Jakarta
Baca juga: PSM Makassar bungkam Persija Jakarta 2-0
Baca juga: PSM sebut kerja keras beri kemenangan 2-0 atas Persija

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2021