Apalagi kita diberikan anugerah oleh Allah SWT yang luar biasa, kita memiliki kekayaan nikel yang nilainya hampir 24 persen di dunia ini dan tentu dengan adanya EV battery ini kita juga membuat Indonesia lebih bersahabat dengan ekonomi hijau atau gre
Jakarta (ANTARA) - Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan pendirian Indonesia Battery Corporation atau IBC merupakan langkah berani untuk menjadikan Indonesia (Republik Indonesia) sebagai pemain global dalam bisnis baterai kendaraan listrik atau EV Battery.

"Saat ini Alhamdulillah justru kita memanfaatkan momentum yang sangat penting, ketika perubahan daripada inovasi yakni EV battery yang merupakan berbasis nikel kita justru mengambil langkah yang cukup berani dengan tidak mau kalah dengan negara-negara besar bahwa kita bisa menjadi pemain global," ujar Erick dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.

Pendirian IBC ini, kata Erick, merupakan perjalanan yang panjang kurang lebih setahun lalu di mana bagian Kementerian BUMN ingin melakukan transformasi, transformasi daripada kemajuan Indonesia ke depan dan tentu yang diawali pada saat itu serta tidak terpikir akan adanya pandemi Covid-19.

Namun, Menteri BUMN menilai ternyata justru dengan adanya Covid-19 justru mempercepat transformasi tersebut. Dan pendirian IBC yang sudah dijalankan bersama-sama ini terbukti kalau semua pihak mau dan kompak ini maka pendirian perusahaan produsen EV Battery tersebut bisa terwujud.

"Apalagi kita diberikan anugerah oleh Allah SWT yang luar biasa, kita memiliki kekayaan nikel yang nilainya hampir 24 persen di dunia ini dan tentu dengan adanya EV battery ini kita juga membuat Indonesia lebih bersahabat dengan ekonomi hijau atau green economy," kata Erick.

Berkaitan dengan kemitraan dengan produsen luar negeri, Menteri BUMN tersebut mengatakan bahwa tentu saja kemitraannya saling menguntungkan di mana pihak tidak menutup mata akan kekurangan yang dimiliki Indonesia, tetapi dengan sinergisitas beberapa perusahaan yang juga menjadi partner tentunya menjadi hal yang positif.

Di samping itu, Kementerian BUMN juga ditantang pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus membaik, jumlah penduduk Indonesia yang sangat muda, sehingga ini penting sekali bagi Kementerian melakukan transformasi yakni pembukaan lapangan kerja bagi generasi baru Indonesia.

"Saya mengucapkan terima kasih atas dukungan komisaris, direksi, dan jajaran Kementerian BUMN sehingga cita-cita mulia kita sebagai bangsa besar kita bisa memberikan bahwa pada Jumat (26/3) kita memiliki perusahaan yang fokus pada EV battery," kata Erick Thohir.

Lebih lanjut Erick menjelaskan bahwa pendirian IBC ini bukanlah sebuah akhir dan justru sebagai awal dari sebuah pekerjaan, karena pendirian ini baru di atas kertas saja.

"Kita mengharapkan tentunya bagaimana implementasi nantinya IBC ini terbukti pada tahun 2022-2023 tentu daripada hasil produksinya," kata Menteri BUMN tersebut.

Pembentukan IBC ditandai dengan penandatanganan perjanjian pemegang saham (shareholders’ agreement) yang telah dilangsungkan pada 16 Maret 2021 lalu oleh empat perusahaan BUMN sektor pertambangan dan energi yakni Holding Industri Pertambangan - MIND ID, PT ANTAM Tbk, PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero),

Baca juga: Wamen BUMN harap Holding EV Battery investasi terintegrasi hulu-hilir
Baca juga: Wamen BUMN sebut baterai listrik jadi industri masa depan
Baca juga: Sinergi membangun industri baterai dan kendaraan listrik

 

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021