Diversifikasi olahan ikan ini mudah, praktis, dan sangat bergizi sehingga banyak digemari oleh masyarakat
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendorong pelaku usaha sektor kelautan dan perikanan termasuk industri rumah tangga untuk selalu berinovasi dalam melakukan diversifikasi olahan ikan sehingga bisa mengembangkan bisnisnya.

Kepala Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Medan, Natalia, dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Minggu menyatakan pihaknya berupaya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat kelautan dan perikanan untuk membuka inovasi-inovasi usaha baru yang dapat menambah penghasilan rumah tangga, terutama di tengah masa pandemi.

Natalia menilai industri olahan hasil perikanan memiliki prospek yang bagus untuk dikembangkan ke depan.

"Diversifikasi olahan ikan ini mudah, praktis, dan sangat bergizi sehingga banyak digemari oleh masyarakat. Dengan menambahkan beberapa bahan dan bumbu seperti tepung tapioka, terigu, telur, lada, bawang merah dan bawang putih, bahan baku ikan sudah bisa dikembangkan menjadi berbagai jenis produk. Mulai dari surimi, bakso ikan, nugget ikan, kerupuk ikan, sampai takoyaki dan burger ikan yang disukai oleh masyarakat," tuturnya.

Dengan begitu, ujar dia, hasil perikanan yang diolah pun menjadi bernilai tambah yang bisa menjadi tambahan penghasilan bagi keluarga nelayan.

Tak hanya itu, ia juga mengingatkan bahwa olahan ikan juga bisa menjadi alternatif untuk memanfaatkan sisa hasil panen ikan yang tidak terjual sehingga lebih tahan lama bagi masyarakat.

“Namun tentunya, kita harus pastikan bahwa produk-produk tersebut memiliki kualitas yang baik. Untuk itu, kami akan terus memberikan pelatihan-pelatihan tentang bagaimana cara mengolah produk perikanan dengan teknik-teknik yang benar, baik secara tradisional maupun modern, sehingga menghasilkan produk yang berkualitas,” ungkap Natalia.

Salah satu pelatihan yang telah diselenggarakan BPPP Medan adalah Pelatihan Diversifikasi Olahan Hasil Perikanan bagi para istri nelayan di Desa Suak Gual, Belitung, pada 26-27 Maret 2021.

Pelatihan yang diikuti sebanyak 50 peserta setempat itu juga memfasilitasi peserta denganbahan praktek yang diperlukan dalam kegiatan pelatihan serta bahan ajar yang dapat digunakan sebagai bekal mereka.

Selain itu, masih menurut Natalia, para penyuluh pun akan terus mendampingi dan berkomunikasi dengan para peserta pasca pelatihan guna memonitor usahanya.

“Ini penting selain untuk terus menjalin komunikasi tetapi juga pelatih dapat memantau dan memberi solusi ketika mereka kesulitan dalam menerapkan ilmu yang didapat,” ucap Natalia.

Kepala Badan Riset dan SDM KKP Sjarief Widjaja menyebutkan pelatihan pengembangan diversifikasi usaha tersebut merupakan bentuk dukungan terhadap program pemberdayaan nelayan yang dicanangkan Direktorat Jendal Perikanan Tangkap KKP.

Baca juga: KKP bagikan paket olahan ikan untuk pengemudi taksi dan ojek daring
Baca juga: Via Gemarikan, KKP bantu 500 paket produk olahan ikan di Probolinggo
Baca juga: Peringati Hari Ikan Nasional, Pemkab Gowa gelar pameran olahan ikan

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021