Banyuwangi (ANTARA News) - Tiga dari 18 situs neolitikum di Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur terancam rusak akibat pembangunan proyek jalan lintas selatan (JLS).

"Ketiga situs itu berada di kawasan PT Perkebunan Nusantara XII unit usaha strategis Kendeng Lembu, afdeling Rejosari, dan afdeling Pager Gunung," kata arkeolog Sofwan Nur Widi dari Balai Arkeologi Yogyakarta, Senin.

Menurut dia, keberadaan situs bersejarah itu sangat penting, karena situs neolitikum hanya bisa ditemukan di Banyuwangi (Jatim) dan Kalumpang (Sulawesi Barat).

Situs neolitikum di Banyuwangi sendiri menjadi bukti jejak peninggalan nenek moyang masyarakat Jawa di zaman neolitikum dari ras Austronesia.

Ras Austronesia merupakan ras yang berasal dari China bagian selatan, kemudian menyebar ke Taiwan, Filipina, lalu masuk ke Indonesia melalui Sulawesi.

Dari Sulawesi, jalur penyebaran ras akhirnya terbagi menjadi dua yakni di Kalimantan meluas hingga Madagaskar dan di Jawa yang penyebarannya hingga ke Kepulauan Hawai.

Sofwan mengaku khawatir pembangunan proyek JLS akan berdampak pada hancurnya artefak-artefak, sehingga harus segera diselamatkan.

"Kami masih meneliti lagi untuk mengetahui seberapa penting nilai di dalam situs tersebut," katanya.

Penelitian situs bersejarah oleh Balai Arkeologi Yogyakarta dilakukan sejak 2008 di kawasan PTPN XII Unit Usaha Strategis (UUS) Kendeng Lembu.

Hasil penelitian tahap pertama dengan penggalian (eskavasi) tahun 2009 ditemukan 18 situs neolitikum dengan beberapa temuan berupa alat-alat batu berbentuk serut, bilah, sabit, dan tembikar merah yang diperkirakan berumur 543 hingga 1.332 tahun.

Untuk penelitian kedua, lanjutnya, Balai Arkeologi akan mencari artefak yang umurnya lebih tua dengan mengeksplorasi lokasi afdeling Sukobumi PTPN XII Perkebunan Kalirejo Pedonggangan.

Menanggapi hasil penelitian itu, Kepala Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi Setio Harsono mengatakan pihaknya akan segera berkoordinasi dengan PTPN XII Kendeng Lembu dan Pemprov Jawa Timur untuk menyelamatkan tiga situs tersebut.

"Pemerintah Banyuwangi pasti akan membangun ketiga situs itu, sehingga masyarakat yang akan melewati jalan lintas selatan tidak melakukan perusakan," katanya.(ANT/A038)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010