Cirebon (ANTARA News) - Jajaran Polres Cirebon, Jawa Barat mengejar tersangka pelaku perampokan terhadap seorang pedagang handphone yang merugi hingga Rp710 juta.

Kapolresta Cirebon AKBP Ary Laksmanawidjaya, Selasa menyatakan pihaknya tengah menangani kasus yang dialami warga Jalan Wiratama, Gang Mawar, Kelurahan Kedung Jaya Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon itu.

Korban Erwin Santoso (36) yang merupakan pemilik counter hanphone Kurnia Cellular di Jl Raya Perumnas Kota Cirebon itu, dirampok sekitar pukul 12.30 WIB di Jl By Pass dekat kawasan wisata Situs Gua Sunyaragi Kota Cirebon.

Saat memberi keterangan kepada wartawan, Erwin mengatakan pada saat kejadian sedang mengendarai mobil Honda Odyssey bernopol B 275 OV rencananya hendak menyetorkan uang sebesar Rp710 juta ke bank
tiba-tiba diserempet motor RX King.

"Sebenarnya sejak di lampu merah Jl Pemuda saya sudah melihat ada motor RX King di samping mobil saya namun saya tidak curiga. Saat melaju hingga di depan Gua Sunyaragi, motor tersebut menyalip saya dari kiri dan menyerempet mobil saya kemudian ada motor Vixion berhenti di depan saya," kata Erwin saat mendapat perawatan di Ruang Jasmine RS Putra Bahagia Kota Cirebon.

Menghadapi situasi tersebut, Erwin yang menderita penyakit asma langsung lemas dan tidak bisa berbuat apa-apa apalagi salah seorang pengendara motor tersebut menghampiri sambil menodongkan pistol.

"Dia langsung menodongkan pistol ke arah saya kemudian meminta saya menyerahkan tas berisi uang yang tersimpan di jok samping. Saya tidak bisa berbuat banyak dan langsung menuruti permintaan mereka," kata
Erwin.

Setelah kawanan perampok tersebut kabur membawa uangnya, Erwin kemudian menghubungi saudaranya melalui telepon seluler untuk menjemput dan membawanya ke rumah sakit.

Bahkan akibat parahnya kondisi Erwin, sampai-sampai dia baru menjelaskan peristiwa perampokan tersebut beberapa saat sesudah kondisinya mulai stabil sekitar tiga jam kemudian kepada keluarganya.

Sementara itu Kapolresta Cirebon AKBP Ary Laksmanawidjaya saat ditemui di tempat kejadian perkara (TKP) menyayangkan kejadian tersebut karena korban membawa uang dalam jumlah besar tanpa pengawalan dari aparat keamanan dan pihak keluarga baru melaporkan kejadian tersebut tiga jam kemudian.

"Saya menyayangkan korban membawa uang sebanyak itu tanpa pengawalan petugas keamanan. Selain itu, keluarga korban juga baru melaporkan kepada kami sekitar pukul 15.30 WIB sehingga kami kesulitan melacaknya," kata Ary.

Saat ditanya dugaan kemungkinan pelaku perampokan merupakan orang yang sama dengan kejadian perampokan dengan korban petugas bendahara UPTD Pendidikan Kecamatan Kesambi beberapa waktu lalu, Ary mengaku belum dapat memastikan karena saat kejadian tidak terdapat saksi lain selain korban.

"Kami masih mencari keterangan tentang ciri-ciri fisik pelaku dari korban, sehingga kami belum dapat memastikan apakah pelakunya sama dengan perampokan terdahulu," katanya. (Y003/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010