Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemhan RI) untuk pertama kalinya menggelar “defence tour” (tur pertahanan) bersama beberapa jurnalis perwakilan sejumlah media di Indonesia demi membangun jaringan mitra pertahanan atau “defence advocate”.

“Jadi konsep dasarnya itu defence tour untuk defence advocate untuk membangun ketahanan sebuah negara, hal paling mendasar dari negara adalah sejarahnya,” kata Kepala Biro Hubungan Masyarakat Sekretariat Jenderal Kementerian Pertahanan Marsekal Pertama (Marsma) TNI Penny Radjendra saat memberi sambutan di Dinas Sejarah Angkatan Darat (Disjarah AD) di Bandung, Jawa Barat, Selasa.

Oleh karena itu, Kantor Dinas Sejarah Angkatan Darat di Jalan Belitung Nomor 6, Merdeka, Bandung, jadi lokasi pertama dalam rangkaian tur.

Menurut Penny, Disjarah sengaja dipilih jadi lokasi pertama kunjungan karena Kemhan ingin menanamkan pemahaman bahwa sejarah merupakan dasar dari seluruh upaya membangun bangsa dan negara.

Baca juga: Satukan persepsi, Kemhan gelar Rembug Nasional Program Bela Negara
Baca juga: Kemhan vaksinasi 5.927 pegawai pada 22-30 Maret
Baca juga: DPR RI minta pengadaan alutsista disesuaikan dengan kemampuan anggaran


Namun, arti penting sejarah itu kian luput dari perhatian masyarakat, yang saat ini menghadapi ancaman mulai melupakan sejarah.

Kemhan, kata Penny, memahami ancaman tersebut sehingga pihaknya pun berinisiatif menjadikan sejarah sebagai salah satu fokus utama “defence tour”.

“Narasi-narasi ini yang kita bawa dalam rangka melawan narasi-narasi lain yang ancaman besarnya untuk melupakan sejarah bangsanya,” kata dia menegaskan.

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Dinas Sejarah Angkatan Darat Kolonel Inf Joko Hadi Susilo menerangkan bahwa sejarah merupakan salah satu cara menguatkan identitas bangsa.

“Hancurnya suatu negara bukan pertama-tama karena tidak dimilikinya sarana-sarana peperangan yang memadai, tetapi karena tidak dimilikinya identitas bersama, rasa cinta pada negara dan kemauan untuk mengutamakan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan,” kata Joko saat menyambut kunjungan dari Kemhan di Kantor Disjarah AD, Bandung, Selasa.

Oleh karena itu, ia memastikan Disjarah akan terus bertransformasi menjadi lebih modern demi menarik minat banyak anak muda, para pelajar, dan masyarakat umum.

Rangkaian “defence tour” Kemhan pertama berlangsung selama satu hari penuh. Di samping kunjungan dan diskusi bersama para pengelola Disjarah Angkatan Darat, rombongan juga mengunjungi PT Pindad (Persero), termasuk fasilitas produksinya.

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2021