Jakarta (ANTARA) -
Perhimpunan Purnawirawan TNI Angkatan Udara (PPAU) menggelar vaksinasi COVID-19 kedua bagi 541 purnawirawan TNI AU.
 
"Pelaksanaan vaksinasi COVID-19 kedua ini lebih lancar dibandingkan vaksin pertama, yang sempat tersendat saat registrasi," kata Ketua Umum PPAU Marsekal TNI (Purn) Djoko Suyanto di sela-sela vaksinasi di Aula Klub Eksekutif Persada, Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa.
 
Vaksinasi kedua ini, kata dia, dibagi menjadi empat gelombang. Gelombang I dilaksanakan mulai pukul 08.00-10.00 WIB, gelombang II pukul 10.00-12.00 WIB, gelombang III pukul 12.00-14.00 WIB, dan gelombang IV pukul 14.00-16.00 WIB.
"Karena saat ini lebih lancar, kemungkinan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 kedua lebih cepat," kata Djoko.
 
Pelaksanaan vaksinasi kedua tak jauh berbeda dengan vaksinasi pertama. Purnawirawan diharuskan registrasi, dan menjalani screening oleh petugas medis sebelum divaksin. Setelah divaksin pun mereka harus menjalani observasi selama 30 menit.
 
Pelaksanaan vaksinasi COVID-19 itu merupakan dukungan dari Kementerian Kesehatan.

Menurut dia, PPAU sengaja menjalin kerja sama dengan Kementerian Kesehatan mengingat banyak purnawirawan TNI berusia di atas 60 tahun.
 
"Rata-rata usia purnawirawan 60-80 tahun. Kasihan bila mereka mendaftarkan diri ke fasilitas kesehatan di wilayahnya mengingat usianya sudah tua. Maka PPAU mengambil inisiatif untuk mengumpulkan purnawirawan untuk melakukan vaksin," katanya.
 
Namun, lanjut Djoko, banyak juga purnawirawan yang melakukan vaksinasi COVID-19 di fasilitas kesehatan yang berada di dekat kediamannya.
 
Mantan Menko Polhukam ini menyebutkan, tidak ada dampak apa-apa bagi purnawirawan pasca pelaksanaan vaksin pertama.
 
"Saya tidak menerima laporan adanya purnawirawan yang sakit karena divaksin. Antusias mereka cukup tinggi," katanya.
 
Namun, ada beberapa purnawirawan yang tidak divaksin lantaran saat pelaksanaan vaksin pertama tensinya tinggi.
 
"Mungkin karena begitu 'excited'-nya mereka untuk divaksin, sehingga tegang dan tensinya tinggi," ujar mantan panglima TNI ini.
 
Punawirawan TNI AU yang divaksin ini khusus bagi purnawirawan yang tinggal di wilayah DKI Jakarta dan Bekasi,
 
Ketua Panitia Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 PPAU dari Pusat Krisis Kemenkes dr Ira Tersna menambahkan, dari 552 purnawirawan TNI AU yang menjalani vaksin pertama, 11 orang diantaranya tidak menjalani vaksin karena mengalami hipertensi.
 
"Pelaksanaan vaksin sejauh ini tidak ada masalah. Namun, ada 11 orang tidak bisa divaksin karena hipertensi. Sudah beberapa kali di cek, tapi tensinya tidak turun sehingga ditunda," kata Ira.
 
Jumlah tenaga medis yang terlibat dalam pelaksanaan vaksinasi ini, kata dia, sebanyak 70 orang.
 
Mereka berasal dari petugas kesehatan RS TNI AU dr Esnawan Antariksa, Puskesmas Kecamatan Kampung Makassar, Puskesmas Cipayung dan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Halim Perdanakusuma.
 
"Mereka melakukan, registrasi, 'screening' hingga vaksin kepada purnawirawan," kata Ira.
 

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2021