Alhamdulillah tujuh gardu yang memasok ke pelanggan umum, pada sore kemarin sudah normal kembali. Kemudian dua dari tiga gardu yang memasok ke Kilang Pertamina belum kita operasikan karena permintaan Pertamina
Bandung (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Barat (Jabar) berhasil memulihkan delapan dari 10 gardu distribusi yang terdampak kebakaran kilang minyak PT Pertamina RU VI Balongan di Kabupaten Indramayu, Jabar, yang terjadi pada Senin (29/3) dini hari.

"Alhamdulillah tujuh gardu yang memasok ke pelanggan umum, pada sore kemarin sudah normal kembali. Kemudian dua dari tiga gardu yang memasok ke Kilang Pertamina belum kita operasikan karena permintaan Pertamina," kata Manager Komunikasi PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Barat Iwan Ridwan, Selasa.

Alasan Pertamina meminta dua gardu milik PLN masih belum dioperasikan, kata Iwan, karena terkait dengan proses pemeriksaan keamanan lebih lanjut di lingkungan kilang.

Ditemui di sela-sela kegiatan Sosialisasi Stimulus Listrik dan Test Drive Mobil Listrik di Kantor PLN UP3 Bandung, Jalan Soekarno Hatta Kota Bandung, Iwan menjelaskan pada awal kejadian ada 10 gardu terdampak.

Ia mengatakan dari jumlah tersebut tiga gardu di antaranya khusus mensuplai pasokan listrik di kilang dan kantor Pertamina di dalam kilang, sedangkan tujuh kilang mensuplai ke masyarakat luar.

"Jadi kemarin siang satu gardu ke pelanggan umum sudah normal. Sore harinya enam gardu pelanggan umum dan satu gardu di dalam kilang sudah normal," kata dia.

Ia mengatakan, secara umum tidak ada kerusakan signifikan terhadap 10 gardu PLN yang terdampak kebakaran kilang Balongan. Jika ada kerusakan kecil, menurut dia, sudah selesai diperbaiki dalam kisaran waktu yang tidak terlalu lama.

Stimulus listrik

Pada acara sosialisasi tersebut PLN memastikan siap menjalankan keputusan pemerintah untuk tetap memberikan stimulus listrik bagi masyarakat kurang mampu, pelaku usaha seperti industri dan bisnis, serta sosial.

Stimulus disalurkan untuk periode April hingga Juni 2021.

Stimulus yang diberikan merupakan bentuk perlindungan sosial yang diberikan pemerintah untuk masyarakat di tengah pandemi COVID-19.

Iwan mengatakan, PLN berharap hadirnya stimulus listrik ini dapat mendorong masyarakat dan pelaku usaha tetap produktif, serta meningkatkan daya beli masyarakat.

Berdasarkan surat Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia nomor B-467/TL.04.DJL.3.2021 tanggal 21 Maret 2021, stimulus periode April hingga Juni 2021, besarannya akan diberikan separuh dari periode sebelumnya.

Pelanggan pascabayar golongan rumah tangga 450 Volt Ampere (VA) atau R1/ 450 VA, bisnis kecil 450 VA (B1/ 450 VA), indutri kecil 400 VA (I1/450 VA) akan mendapatkan diskon 50 persen.

Diskon akan diterima saat pembayaran rekening listrik, maksimal Rp75.750.

Sementara untuk pelanggan R1, B1, dan I1 450 VA prabayar akan mendapatkan diskon otomastis 50 persen saat pembelian token.

Diskon berlaku sampai dengan pemakaian maksimal setara 720 jam nyala (setara 324 kilo Watt hours (kWh).

Untuk pelanggan rumah tangga 900 VA Bersubsidi (R1/900 VA) pasca bayar akan mendapatkan diskon 25 persen. Diskon akan diterima saat pembayaran rekening listrik (maksimal Rp 83.090).

Sementara untuk pelanggan prabayar golongan ini akan mendapatkan diskon 25 persen otomatis diterima saat pembelian token. Diskon berlaku sampai dengan pemakaian maksimal setara 720 jam nyala (setara 648 kWH).

Untuk pelanggan sosial, bisnis dan industri 1300 VA ke atas akan mendapatkan pembebasan rekening minimum sebesar 50 persen.

Diskon berlaku bagi pelanggan yang pemakaian energi listriknya dibawah ketentuan rekening minimum (40 jam nyala).

Baca juga: 10 gardu PLN terdampak kebakaran di Kilang Balongan Indramayu

Baca juga: PLN periksa kWh meter delapan juta pelanggan prabayar di Jabar


 

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021