Branding yang tepat akan menghasilkan merek yang kuat, merek yang bisa bertahan dalam berbagai situasi, sukses menghadapi berbagai tantangan dari masa ke masa
Jakarta (ANTARA) - Sejumlah perusahaan pionir di Indonesia mengungkapkan rahasia umur panjang merek mereka hingga eksis di Tanah air dan menjadi merek legendaris yang kuat tertanam di konsumen negeri ini.

Kisah mereka tertuang dalam buku “Brands Journey, From Zero to Hero” yang diluncurkan Majalah MiX Marketing Communication (SWA Group) secara virtual di Jakarta, Selasa.

"Buku Brands Journey menyajikan studi kasus dari 11 merek pionir, sekaligus living legend brand di Indonesia," kata Pemimpin Redaksi Majalah MIX MarComm, yang juga Editor Buku Brands Journey, From Zero to Hero, Lis Hendriani.

Ke-11 brand tersebut adalah Bank OCBC NISP, Bintang Toedjoe, Bio Farma, Campina, Danone Indonesia (Aqua dan SGM), Kereta Api Indonesia (KAI), My Baby, Panasonic, Sasa, Sharp, dan Telkomsel.

Di dalam buku setebal 235 halaman itu diuraikan tentang bagaimana lika-liku perusahaan menghadapi berbagai tantangan dalam membangun, mengelola, dan membesarkan merek mereka.

Baca juga: Mendag Lutfi: Merek lokal akan jadi primadona di mal-mal Indonesia

Branding yang tepat akan menghasilkan merek yang kuat, merek yang bisa bertahan dalam berbagai situasi, sukses menghadapi berbagai tantangan dari masa ke masa," kata Lis.

Selain itu, lanjut dia, merek yang kuat bisa bernilai tinggi setara dengan sejumlah nilai mata uang (brand value) yang menempatkan perusahaan pemiliknya pada posisi tawar yang tinggi.

Lis memaparkan buku itu juga mengungkapkan sejumlah tantangan merek karena perubahan perilaku dan preferensi konsumen, level channel distribusi dan komunikasi, perubahan regulasi, perubahan teknologi, hingga tantangan pandemi Covid-19.

"Menghadapi tantangan yang dinamis ini, tak heran kalau dibutuhkan brand guardianship atau perwalian merek yang militan untuk membangun, mengelola, dan membesarkan merek," ujar Lis.

Lis mengatakan buku tersebut ditulis sebagai apresiasi kepada para pemilik merek, disertai harapan bisa bacaan memperkaya wawasan tentang implementasi strategic brand management di perusahaaan terkemuka di Indonesia.

Baca juga: Presiden: Jangan sampai lokasi strategis diisi merek luar negeri

Sementara itu dalam webinar "Journey of Pioneer Brands in Indonesia, from Era of High Demand to a Demanding Era", Direktur Sales dan Marketing PT Campina Ice Cream Industry Adji Andjono memaparkan upaya untuk menjaga merek es krim legendaris itu, antara lain melalui perbaruan produk dan ekspansi pasar, hingga menggandeng influencer untuk menggaet konsumen milenial.

"Tiap tahun ada produk yang dimatikan dan kemudian luncurkan produk baru," kata Adji mengungkap rahasia Campina.

Pembicara lainnya Director Brand Portfolio & Engagement Tempo Scan Group Dahlia Yolanda memaparkan upaya mengembangkan merek lokal My Baby agar bisa bersaing dengan merek internasional.

Sementara Presdir PT Bintang Toedjoe Simon Jonatan mengajak mengembangkan obat-obatan herbal khas Indonesia seperti jahe merah, agar tidak kalah dengan citra herbal negara lain.

Baca juga: Pandemi, Mendag sebut merek kompetitif RI topang ekonomi nasional

 

Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2021