Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia terus mengikuti dan mengamati perkembangan kondisi ekonomi global khususnya permasalahan yang terjadi di Eropa sehingga memiliki gambaran untuk melakukan langkah antisipasi pengaruh buruknya terhadap perekonomian dalam negeri.

Hal tersebut disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat membuka sidang kabinet Paripurna di Kantor Presiden Jakarta, Kamis siang.

"Perkembangan ekonomi terkini saya kira kita ikuti perkembangan ekonomi global utamanya di Eropa. Meski secara global terjadi proses pemulihan namun dampak dari resesi perkeonomian global itu masih dirasakan banyak negara di dunia," kata Presiden.

Kepala Negara menjelaskan dalam perkembangannya saat ini sejumlah negara di Eropa seperti Yunani dalam batasan tertentu, Spanyol dan Hongaria tengah mengalami permasalahan perekonomian.

"Sama seperti 2008 lalu, krisis finansial yang ada di Amerika Serikat dengan cepat menyebar ke seluruh dunia, hampir semua negara terkena implikasi, oleh karena itu kita harus memahami dan melakukan langkah antispasi dan sejumlah langkah yang pro aktif sebagaimana kita laksanakan 2008 dan 2009," tegasnya.

Sebagai salah satu negara yang tergabung dalam G-20, Indonesia, menurut Kepala Negara menyadari tentu ada kritikan mengenai organisasi itu yang dinilai harmonisasi kebijakannya hingga saat ini belum bisa mengatasi masalah ekonomi di beberapa negara di Eropa.

Namun demikian, Presiden mengatakan peran G-20 tetap penting untuk menghadapi permasalahan ekonomi global karena kelompok negara itu merepresentasikan kekuatan ekonomi global.

"Meski ada kritik bagi G-20, yang dikatakan policy koordinasi tidak mampu atasi Eropa, tapi banyak yang masih mengharapkan peran G-20," kata Presiden.

Untuk itu, Kepala Negara meminta dalam sidang kabinet agar Menteri Keuangan memaparkan potensi pengaruh permasalahan ekonomi di Eropa terhadap ekonomi domestik sehingga semua menteri mendapatkan gambaran dan pada akhirnya bisa menyiapkan langkah antisipasi seperti yang dilakukan 2008-2009 lalu.

Dalam sidang kabinet yang berlangsung mulai pukul 11:00 WIB tersebut dihadiri oleh Wakil Presiden Boediono dan seluruh menteri.
(P008*D013/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010