Jakarta (ANTARA) - Emiten manufaktur kosmetik PT Victoria Care Indonesia Tbk (VICI) meraup laba kotor Rp519,42 miliar atau naik 20,93 persen dibandingkan tahun sebelumnya sepanjang 2020 lalu.

Direktur Utama VICI Billy Hartono Salim melalui pernyataan di Jakarta, Rabu, mengatakan, dengan perolehan laba kotor tersebut, maka Gross Profit Margin (GPM) untuk 2020 sebesar 49,65 persen sehingga perseroan berhasil mempertahankan GPM yang dalam lima tahun terakhir rata-rata berada di kisaran 50 persen.

Menurut Billy, pihaknya berusaha untuk terus berinovasi agar perseroan tetap bisa tumbuh sesuai dengan yang ditetapkan.

"Inovasi yang dilakukan akhirnya membuat perseroan bukan hanya bisa bertahan, namun juga mengalami pertumbuhan sangat bagus. Tentunya dengan kontrol dan kerjasama tim yang kuat, maka perseroan tetap memiliki kinerja yang sangat baik," ujar Billy.

Sepanjang 2020, VICI berhasil membukukan penjualan menembus Rp1 triliun, tepatnya Rp1,05 triliun. Pendapatan tersebut naik 31,13 persen, sekaligus melebihi target awal yang ditetapkan sebesar 30 persen.

Kategori produk antiseptik dan perawatan tubuh memberikan kontibusi tertinggi sebesar 51 persen terhadap pendapatan 2020, disusul produk perawatan rambut sebesar 49 persen dan lain-lain 0,08 persen.

Brand Miranda dan Herborist menjadi dua brand yang paling berkontribusi besar pada meningkatnya pertumbuhan penjualan emiten berkode saham VICI itu.

Billy menambahkan, sebagai salah satu strategi untuk menjaga pertumbuhan penjualan dua digit pada 2021, perusahaan tetap akan fokus pada produk perawatan tubuh dan rambut.

"Tahun 2021 ini, selain produk-produk kesehatan, produk perawatan tubuh Herborist dan pewarna rambut Miranda akan tetap menjadi fokus kami," kata Billy.

Terbukti, hingga Maret 2021, produk-produk dari kategori perawatan tubuh dan pewarna rambut seperti Miranda Hair Color Pastel Series, CBD, dan Herborist Rose Water jadi produk yang mengalami permintaan tinggi.

Senada dengan Billy, Direktur Operasional Sumardi Widjaja VICI mengatakan, dalam menghadapi era kebiasaan baru, perseroan harus terus berinovasi, sekalipun di masa sulit.

"Kejelian untuk membaca peluang pasar dan memanfaatkannya sebaik mungkin menjadi tantangan bagi semua karyawan PT Victoria Care Indonesia Tbk, diantaranya kami memanfaatkan peluang penjualan melalui platform ecommerce yang menjadi kebiasaan belanja konsumen di era new normal," ujar Sumardi.

Perseroan tahun ini akan terus berusaha untuk mempertahankan pertumbuhan dua digit dengan memproyeksikan pendapatan naik 20 persen dan target laba bersih sebesar 14 persen.

Untuk mencapai target tersebut, perseroan akan terus melakukan inovasi untuk menciptakan berbagai jenis produk perawatan tubuh dan kosmetik yang lengkap.
 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2021