di lapangan terdengar suara tembakan sebanyak 6 sampai 7 kali di Markas Besar Bareskrim Polri Jakarta pada Rabu pukul 16.30 WIB
Jakarta (ANTARA) - Polda Metro Jaya menutup total akses masuk bagi masyarakat umum usai terjadinya serangan oleh terduga teroris di Mabes Polri pada Rabu sore.

Pantauan Antara di pintu masuk Mako Polda Metro Jaya di Jalan Gatot Subroto pada pukul 18.00 WIB terlihat dijaga  sekitar 10 personel polisi yang dilengkapi dengan senjata laras panjang.

Baca juga: Polisi selidiki kaitan FPI dengan teroris di Jakarta dan Bekasi

Petugas yang berjaga hanya memperbolehkan personel polisi dan kendaraan dinas untuk memasuki Polda Metro Jaya.

Masyarakat umum tidak diperkenankan masuk ke Polda Metro Jaya dan petugas yang berjaga meminta masyarakat yang antre di depan gerbang untuk kembali esok hari.

Seperti diberitakan sebelumnya, Polisi menembak orang tidak dikenal (OTK), yang diduga teroris, yang memaksa masuk ke dalam salah satu gedung di Mabes Polri, Jakarta, sekitar pukul 16.30 WIB.

Baca juga: Dikawal polisi, 22 terduga teroris asal Jatim tiba di Jakarta

Berdasarkan video amatir yang diterima Antara, OTK berpakaian serba hitam telah terkapar di tanah. Sejumlah polisi bersenjata lengkap terlihat  mendekati OTK itu.

Pewarta Antara yang berada di sekitar lokasi kejadian mendengarkan suara tembakan dari dalam gedung Mabes Polri. Saat ini Gedung Mabes Polri dijaga ketat.

Laporan wartawan Antara di lapangan terdengar suara tembakan sebanyak 6 sampai 7 kali di Markas Besar Bareskrim Polri Jakarta pada Rabu pukul 16.30 WIB.

Baca juga: 26 teroris JAD dari Gorontalo dan Makassar tiba di Jakarta

Berdasarkan kesaksian Hendri, juru parkir di sekitar Markas Bareskrim keluar masuk mobil anggota dan sejak pukul 17.00 WIB gerbang Bareskrim langsung ditutup.

Sementara untuk lalu lintas di depan Markas Bareskrim masih berjalan normal, tidak ada penutupan arus lalu lintas. Hingga berita ini diturunkan belum ada pernyataan resmi dari pihak Bareskrim maupun Mabes Polri.
 

Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021