Palu (ANTARA) - Bulog Sulawesi Tengah menyatakan siap untuk melakukan intervensi pasar, jika terjadi gejolak harga pada komoditi-komoditi strategis.

"Kami selalu berkoordinasi dengan Pemprov Sulteng untuk pelaksanaan operasi pasar (OP) dan juga ikut terlibat dalam kegiatan pasar murah," kata Kepala Kantor Wilayah Perum Bulog Sulteng, Basirun di Palu, Rabu.

Menghadapi bulan puasa dan Hari Raya Idul Fitri 2021, Bulog Sulteng telah mempersiapkan diri dengan menyiapkan stok beberapa kebutuhan masyarakat dalam jumlah memadai.

Bulog Sulteng, masih memiliki stok beras tersebar di seluruh gudang di kabupaten/kota di Sulteng sekitar 16.000 ton.

Begitu halnya dengan daging sapi beku mencapai 10.000kg,minyak goreng, telur ayam dan gula pasir serta tepung terigu.

Untuk kebutuhan puasa dan Lebaran, Bulog Sulteng menjamin mencukupinya.

Hingga kini, harga beberapa komoditi strategis, termasuk gula pasir, minyak goreng, tepung terigu, beras dan daging sapi di pasar  lokal masih stabil dan terkendali.

Kecuali yang mengalami kenaikan cukup signifikan adalah komoditi cabai. Harga cabai di tingkat pengecer saat ini mencapai Rp60.000 kg-Rp70.000kg.

Kenaikan harga cabai, kata pedagang setempat dikarenakan harga di tingkat produsen naik, sebab produksi menurun menyusul curah hujan tinggi.

Selain itu, sebagian cabai produksi petani dijual ke beberapa daerah terutama ke Balikpapan dan Samarinda (Kaltim).
Baca juga: Bulog Sulteng salurkan bantuan korban gempa Sulbar
Baca juga: Bawang putih Napu-Sulteng harapan baru komoditas pertanian Indonesia
Baca juga: DPRD Sulteng menolak keras rencana impor 1 juta ton beras

Pewarta: Anas Masa
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2021