Cikarang, Bekasi (ANTARA) - Sebanyak lima dari total 23 kecamatan di wilayah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, nihil kasus penyebaran COVID-19 di penghujung Bulan Maret 2021 berdasarkan data Satgas COVID-19 setempat.

"Segala upaya terus kami lakukan untuk menekan penyebaran COVID-19 termasuk vaksinasi massal yang sedang berlangsung," kata Wakil Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bekasi Masrikoh di Cikarang, Rabu petang.

Masrikoh mengatakan lima kecamatan yang terpantau nihil kasus aktif COVID-19 itu antara lain Kecamatan Bojongmangu, Muaragembong, Serang Baru, Sukawangi, dan Kecamatan Tambelang.

Sementara dua kecamatan lain masuk kategori jumlah kasus aktif rendah yakni Kecamatan Sukatani dengan enam kasus serta Kecamatan Cabangbungin dengan tiga kasus aktif saja.

Baca juga: Pelayan publik, karyawan BPJAMSOSTEK Cikarang divaksinasi COVID-19

Baca juga: Kabupaten Bekasi jadwalkan vaksinasi lansia serentak 26-27 Maret


Secara keseluruhan jumlah kasus aktif di daerahnya mencapai 877 orang. Dari angka tersebut, 322 orang di antaranya sedang menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

"Sebanyak 555 orang lainnya menjalani isolasi mandiri baik di Hotel Ibis Cikarang maupun di Bapelkes dan Wisma Ki Hajar Dewantara," ungkapnya.

Kasus aktif COVID-19 di 18 kecamatan masih didominasi wilayah dengan karakteristik padat penduduk seperti Kecamatan Cibitung dengan 166 kasus serta Kecamatan Tambun Selatan dengan 135 kasus aktif.

"Untuk kasus positif harian bertambah 112 orang sedangkan pasien sembuh bertambah 122 orang. Kemudian kasus meninggal dunia bertambah satu orang menjadi 244 orang," katanya.

Sejak pemerintah menetapkan pandemi COVID-19, jumlah keseluruhan kasus positif di Kabupaten Bekasi kini telah mencapai 22.441 kasus, 21.320 orang sudah dinyatakan sembuh, 244 meninggal dunia, dan 877 orang dalam perawatan.

Masrikoh mengimbau segenap warga Kabupaten Bekasi agar tidak kendur dalam menerapkan protokol kesehatan 5M mulai dari menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, serta mengurangi mobilitas. Penerapan prokes ketat inilah yang menjadi kunci utama menekan angka penyebaran COVID-19.

"Saya juga meminta warga turut menyukseskan program vaksinasi. Bagi mereka yang sudah terdaftar di database agar segera mendatangi fasilitas kesehatan terdekat. Insya Allah ikhtiar pemerintah melalui vaksinasi massal ini mampu menekan angka penyebaran COVID-19," demikian Masrikoh.*

Baca juga: Kemenkes apresiasi penerapan prokes vaksinasi calhaj lansia di Bekasi

Baca juga: 456 calon haji berusia lanjut di Bekasi jalani vaksinasi COVID-19

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021