Memenangi balapan pertama itu luar biasa
Jakarta (ANTARA) - Maverick Vinales dan pasukan Yamaha akan berusaha menjaga momentum dan menjalani ujian kedua akhir pekan nanti di Sirkuit Losail, Qatar, ketika balapan kedua MotoGP musim ini, Grand Prix Doha, kembali digelar di sirkuit gurun pasir pada Minggu.

Ducati telah memenangi dua Grand Prix di Qatar sebelumnya berkat penampilan Andrea Dovizioso, akan tetapi Vinales mengulangi kejayaannya pada 2017 di Qatar untuk mengakhiri rentetan dominasi mesin Desmosedici itu meski telat panas di start.

Kelemahan Yamaha berlanjut ketika lampu merah padam, trio pebalap mereka yang start dari peringkat empat besar melempem ketika meluncur dari grid hingga mendapati empat Ducati di depan mereka.

Sirkuit yang berada di pinggiran kota Doha itu dipandang cocok dengan karakter Yamaha, dengan tikungan kecepatan medium dan tingginya, tetapi lintasan lurus utama sepanjang lebih dari 1km menjadi santapan Ducati, perpaduan yang menawarkan banyak peluang menyalip.

Baca juga: Vinales bawa Yamaha rajai Qatar lagi
 
Pebalap MotoGP Monster Energy Yamaha asal Spanyol Maverick Vinales selebrasi usai menjuarai Grand Prix di Sirkuit Losail International, Lusail, Qatar (28/3/2021). ANTARA/AFP/Karim Jaafar/aa. (AFP/KARIM JAAFAR)


"Memenangi balapan pertama itu luar biasa, tetapi yang lebih penting bagi saya adalah perasaan yang saya miliki dengan motor ini, itu yang membuat saya paling senang," kata Vinales dikutip laman resmi tim.

"Saya mampu bertarung dengan para pebalap lainnya... Kami harus memastikan kami menjaga perasaan ini dan memperbaiki diri lebih lanjut, khususnya di saat start."

Fabio Quatararo juga menunjukkan kecepatan di balapan pertamanya bersama tim pabrikan Yamaha, tetapi keausan ban menghalangi sang pebalap Prancis bertarung untuk podium, dan harus puas membawa pulang 11 poin di P5.

Valentino Rossi, sementara itu, cukup kompetitif di balapan pertamanya bareng tim Petronas Yamaha SRT dengan mengamankan P4 di kualifikasi.

Akan tetapi, masalah daya cengkeram ban belakang masih menjadi momok bagi The Doctor, mengakhiri debutnya bareng tim satelit Yamaha di P12.

Rekan satu timnya, Franco Morbidelli, bakal berharap Yamaha membenahi masalah teknis yang ia dapati di Qatar yang membuatnya finis P18 meski start dari P7.

Baca juga: Morbidelli ungkap dirinya bukan prioritas bagi Yamaha

Johann Zarco (Pramac Racing) dan Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) akan memutar otak untuk mendekatkan gap atau bahkan melompati Vinales di Grand Prix Doha nanti setelah kedua pebalap Ducati itu mencuri podium dari Joan Mir (Suzuki Ecstar) di lap terakhir.

Ducati tak malu-malu menunjukkan superioritas mereka dalam hal kecepatan murni sejak awal musim ketika Jack Miller menjadi pebalap tercepat di tes pramusim, kemudian Zarco memecahkan rekor kecepatan tertinggi di MotoGP, menjadi satu-satunya pebalap yang melesat melebihi 360kpj, sedangkan Bagnaia memecahkan rekor lap Sirkuit Losail (1:52,772) ketika merebut pole position di kualifikasi.

"Pekan lalu, saya nyaris meraih kemenangan pertama saya di MotoGP, tapi sayangnya, saya salah menerapkan strategi di balapan," kata Bagnaia.

"Saya terlalu menekan sejak start, dan itu menghalangi saya menjaga kecepatan yang sama hingga akhir... sekarang, kami akan menganalisa data agar mampu bertarung untuk menang hingga lap terakhir di GP Doha."

Selanjutnya duet tim Suzuki ...

Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2021