Jakarta (ANTARA) - Kirab obor Paralimpiade Tokyo akan berlangsung di lebih dari 880 kota di seluruh Jepang pada Agustus, dengan api obor akan diambil dari 47 prefektur Jepang.

Panitia penyelenggara mengatakan Paralimpiade Tokyo akan menggunakan sistem relai obor unik yang menyatukan api yang menyala di Stoke Mandeville, Inggris -- tempat lahirnya gerakan Paralimpiade -- dan di berbagai kota di negara tuan rumah.

Perjalanan obor Paralimpiade berbeda dari api Olimpiade, yang "lahir" di di Yunani. Perjalanan api obor Paralimpiade akan disatukan di Tokyo pada 20 Agustus.

Empat hari terakhir estafet obor akan berlangsung di ibu kota Jepang tersebut, menjelang upacara pembukaan di Stadion Nasional pada 24 Agustus, satu tahun lebih lambat dari yang direncanakan setelah penundaan acara karena pandemi virus corona.

Dengan meningkatnya infeksi virus corona di beberapa bagian Jepang baru-baru ini, penyelenggara telah meminta pemerintah kota untuk mengambil tindakan pencegahan virus selama kirab obor berlangsung, seperti menghindari keramaian dan pengaturan kontak terdekat, serta meminta untuk mengenakan masker.

Baca juga: Survei: Mayoritas kelompok khawatir Paralimpiade Tokyo karena pandemi
Baca juga: Paralimpiade tawarkan hibah Rp28 miliar untuk talangi dampak pandemi


"Kami akan menjaga keselamatan pembawa obor secara individu berdasarkan disabilitas mereka," kata pejabat panitia penyelenggara, dikutip dari Kyodo, Kamis.

Dia menambahkan bahwa panitia akan memanfaatkan pengalaman yang diperoleh dari kirab obor Olimpiade yang saat ini sedang berlangsung.

Kirab obor akan melakukan perjalanan melalui empat prefektur di mana lokasi kompetisi berada, yaitu Shizuoka, Chiba, Saitama dan dan Tokyo, antara 17 hingga 20 Agustus sebelum mereka bersatu.

Pembawa obor akan berlari kira-kira 200 meter dalam tim yang terdiri dari tiga orang, tanpa mengetahui identitas rekan satu tim mereka sebelumnya, yang ingin mencerminkan hubungan antara orang-orang dengan latar belakang dan kemampuan yang berbeda.

Lokasi dan metode penyalaan api untuk festival diserahkan kepada masing-masing kota, menurut panitia penyelenggara.
 
Presiden Olimpiade Tokyo 2020 Yoshiro Mori (kiri) menyaksikan dua atlet peraih tiga kali medali emas olimpiade Tadahiro Nomura (kanan) dan Saori Yoshida menyalakan obor Olimpiade Tokyo 2020 saat tiba dari Yunani di Pangkalan Udara Matsushima di Higashi-Matsushima, Prefektur Miyagi, Jepang, Jumat (20/3/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Issei Kato/wsj.REUTERS/ISSEI KATO (REUTERS/ISSEI KATO)


Baca juga: Menara "Tokyo Skytree" sambut Paralimpiade Tokyo dengan gemerlap lampu

Di Prefektur Iwate, timur laut Jepang, api akan dinyalakan dari monumen api abadi 3.11 Light of Hope di Rikuzentakata, sebuah kota yang mengalami kerusakan besar dalam bencana gempa bumi dan tsunami Maret 2011.

Tempat terkenal lainnya untuk festival ini termasuk Japan Sun Industries di Beppu, Prefektur Oita, fasilitas yang didirikan oleh mendiang dokter dan "bapak Paralimpiade Jepang" Yutaka Nakamura.

Lokasi lainnya adalah rumah perawatan bagi para penyandang disabilitas mental di Sagamihara, Prefektur Kanagawa, dekat Tokyo, tempat salah satu pembunuhan massal terburuk di Jepang yang terjadi pada Juli 2016.

Baca juga: Kirab obor dimulai, PM Jepang janjikan Olimpiade berjalan aman
Baca juga: Pembukaan kirab obor Olimpiade diadakan tanpa penonton


Api dari festival yang diadakan di 43 prefektur antara 12 hingga 16 Agustus juga akan mengunjungi sekolah, rumah sakit, dan fasilitas yang terhubung dengan Paralimpiade sebelum melakukan perjalanan ke Tokyo.

Kirab obor, yang pertama kali diadakan di Seoul untuk pertandingan tahun 1988, bertujuan untuk meningkatkan minat publik terhadap Paralimpiade Tokyo sejalan dengan tema "Share Your Light."

Obor akan tetap menyala selama periode transisi antara Olimpiade 23 Juli hingga 8 Agustus, dan Paralimpiade 24 Agustus hingga 5 September.

Baca juga: Kirab obor Olimpiade beri harapan pembuat bendera di Fukushima
Baca juga: Angka-angka unik dalam kirab Obor Olimpiade

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2021